04 September 2023, 09:13 WIB

Yogyakarta Alami Deflasi


Ahmad Mustaqim | Nusantara

ANTARA/SIGID KURNIAWAN
 ANTARA/SIGID KURNIAWAN
Ilustrasi. Sayur dijajakan pedagang di Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (1/11/2022).

DAERAH Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami deflasi -0,04% (mtm) pada Agustus 2023 atau menurun dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat inflasi 0,28% (mtm). Terjadinya deflasi tersebut menyebabkan inflasi kumulatif sejak Januari hingga Juli dan Agustus menurun dari 1,93% (ytd) menjadi 1,89% (ytd). 

Deputi Direktur Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Heru Saptaji mengatakan deflasi tersebut belum cukup mampu menahan kenaikan inflasi tahunan DIY dari 4,00% (yoy) pada posisi Juli menjadi 4,08% (yoy) pada Agustus. Ia mengatakan penurunan inflasi bulanan Agustus, terutama ditopang oleh deflasi kelompok makanan, minuman dan tembakau serta kelompok transportasi karena peningkatan pasokan komoditas utama serta penurunan tarif angkutan udara. 

"Pada kelompok makanan, minuman dan tembakau terjadi deflasi sebesar -0,72% (mtm) yang dimotori oleh penurunan harga bawang merah, telur ayam ras, dan daging ayam ras," kata Heru, Senin (4/9).

Baca juga: Rantai Sirkular Ekonomi Persampahan Perlu Berdayakan Pemulung di Yogyakarta

Selain itu, Heru melanjutkan, komoditas bawang merah terjadi penurunan harga sebesar -21.74% (mtm), ditopang oleh panen raya di sejumlah wilayah termasuk sentra-sentra bawang merah di Kabupaten Bantul dan Kulon Progo. Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), rata-rata harga bawang merah pada Agustus 2023 sebesar Rp26.750 per kilogran, turun dari Juli 2023 yang mencapai Rp30.500 per kilogram. 

Hal senada terjadi pada komoditas daging ayam dan telur ayam ras. Tercatat pada Agustus, harga daging ayam dan telur ayam ras juga mengalami penurunan signifikan berturut-turur sebesar -3,08% (mtm) dan -6,47% (mtm).

"Peningkatan pasokan tersebut tidak terlepas dari upaya-upaya pemenuhan permintaan dari luar wilayah dilakukan melalui mekanisme Kerjasama Antar Daerah (KAD) oleh yang diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten Sleman bersama Kota Yogyakarta dan Pemerintah DIY maupun perdagangan antar daerah yang dilakukan swasta," ujarnya. 

Sementara, kata Heru, untuk kelompok transportasi terjadi penurunan sebesar -0,25% (mtm) yang dimotori oleh penyesuaian tarif angkutan udara seiring dengan berlalunya puncak perayaan hari besar keagamaan pada triwulan II 2023. Meski demikian, kenaikan harga komoditas angkutan udara ke depannya masih patut diwaspadai terutama menjelang triwulan IV 2023 seiring dengan momentum Natal, Tahun Baru dan periode libur anak sekolah.

Penurunan lebih lanjut tertahan oleh inflasi pendidikan yang menjadi salah satu faktor pendorong utama inflasi secara bulanan. Sesuai dengan siklus tahunannya, Agustus 2023 merupakan tahun ajaran baru sehingga pada bulan tersebut terjadi peningkatan biaya pendidikan baik dari level SD, SMP maupun SMA. 

Baca juga: Terjadi Deflasi 0,02 % pada Agustus 2023

"Di sisi lain, sebagai kota pelajar, sektor pendidikan di Yogyakarta berkembang dengan pesat sehingga menarik minat pelajar untuk datang dan belajar ke DIY. Hal tersebut otomatis mendorong peningkatan tarif kontrak rumah sehingga menjadi salah satu komoditas pendorong inflasi," ujarnya. 

Ia mengungkapkan, BI DIY bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) memperkirakan inflasi DIY akan terus melandai sehingga dalam realisasi keseluruhan tahun 2023, inflasi akan tetap terjaga pada rentang target inflasi 3,0±1%.

Dalam jangka pendek, lanjutnya, TPID DIY akan terus melanjutkan upaya-upaya peningkatan pasokan dan stabilitas harga baik melalui pelaksanaan kegiatan Operasi Pasar, Pasar Murah, dan Strategi Pengendalian Harga Pangan (SPHP) dan Optimalisasi Kios Segoro Amarto sebagai price reference store untuk menjaga daya beli. 

"Kami juga lakukan kerja sama antardaerah intraprovinsi maupun dari luar daerah, optimalisasi lahan, pengembangan pertanian off-season, serta terus melakukan monitoring implementasi kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET), terutama dalam mewaspadai risiko El Nino ke depan," ungkapnya. (Z-6)

BERITA TERKAIT