SEVP Business Support PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT), Meizar Effendi mengungkapkan, urgensi anak muda untuk mengungkapkan pola pikir yang berorientasi pada lingkungan hidup.
"Kami ingin agar kesadaran pentingnya pelestarian lingkungan hidup tertanam sejak dini di kalangan calon calon pemimpin industri masa depan ini. Semuanya kembali lagi pada tujuan dari eksistensi industri itu sendiri, yakni untuk meningkatkan kesejahteraan bersama," kata Meizar Effendi saat menutup gelaran PKT Gama Business Case Competition (BCC), Sabtu (26/8).
Untuk mencapai itu, proses yang dilakukan di dunia industri agro tidak hanya memperhatikan profit, tetapi juga harus tetap bermanfaat baik bagi lingkungan sekitarnya. Melalui ajang BCC ini, lanjut Meizar, PKT mendorong generasi muda menyelaraskan ide terkait bisnis dan pelestarian lingkungan.
"Selalu ada jalan untuk mencapai target industri tanpa harus mengorbankan kelestarian lingkungan," elas Meizar.
Lewat kompetisi ini, para peserta dapat memperdalam wawasan dan membuka potensi mereka dalam dunia industri pertanian. "Dalam challenge-challenge yang disajikan, setiap peserta mengusahakan yang terbaik untuk menemukan solusi-solusi yang paling efektif dan efisien," lanjutnya.
Pola pikir kritis dan pengaplikasian yang disampaikan para peserta tidak hanya untuk bidang tertentu, melainkan dapat diterapkan pada sektor-sektor vital nasional lainnya. Proses penerapannya dilakukan dengan mengedepankan ESG.
"PKT sangat bangga karena kami bisa mengakomodir talenta-talenta muda yang inovatif untuk bisa mendukung upaya kami sebagai penyokong industri pertanian nasional," papar Meizar.
PKT Gama Business Case Competition (BCC) terselenggara dari sinergi PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) dan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM). Babak final diselenggarakan pada Sabtu, 26 Agustus 2023 di Kampus UGM Yogyakarta.
Secara keseluruhan, kompetisi ini diikuti oleh 249 tim dari berbagai universitas di Indonesia. Sebanyak 183 tim berasal dari strata S1 dan 66
tim dari S2.
Setelah melalui beberapa tahap seleksi yang kompetitif, peserta di babak final ini kembali diuji kemampuannya untuk berpikir kritis dalam memetakan dan menganalisis isu-isu keberlanjutan terkini di bidang agrobisnis secara sistematis.
baca juga: ITB dan UI Juarai PKT GAMA Business Case Competition 2023
Pemetaan dan analisis yang dilakukan tidak hanya berorientasi pada pencapaian target produksi dan distribusi semata, tetapi juga turut
memperhitungkan faktor keberlanjutan lingkungan hidup melalui penerapan prinsip prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
Selain itu, karakteristik utama yang juga tidak boleh ketinggalan dalam ide ide oleh peserta ini adalah kepraktisan dalam penerapannya pada kasus kasus riil.
Tim Letsgo dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Tim Buzzer Beater dari Universitas Indonesia (UI) berhasil memenangkan PKT Gama Business Case Competition (BCC) yang diselenggarakan oleh Keluarga Alumni Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (Kafegama) di FEB UGM, Sabtu (26/8). Masing masing dari mereka memenangkan kategori S1 yang diperoleh tim Letsgo dan kategori S2 diperoleh tim Buzzer Beater.
Ketua Bidang Kerja Sama PP Kafegama yang juga menjadi salah satu juri di babak final BCC ini, Edwin Hidayat Abdullah mengapresiasi kemampuan generasi muda untuk meneruskan kepemimpinan bangsa.
PKT Gama Business Case Competition (BCC) sudah diadakan sebanyak dua kali. Pada tahun ini, tema yang diangkat adalah Agribusiness Sustainability through ESG Development. (N-1)