SALAMUN merogoh segenggam rumput dan menaruhnya ke tempat pakan di kandang sapi miliknya. Lelaki paruh baya tersebut tampak telaten mengisi tempat pakan berukuran persegi panjang seraya disambut oleh beberapa sapi yang langsung melahap rumput yang disuguhkan Salamun.
Ternak sapi menjadi usaha sampingan Salamun. Pekerjaan utamanya yakni menjadi petani padi di Desa Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu, Lampung. Di sela kesibukannya melakukan budi daya padi, Salamun menyisihkan waktu untuk mengurus sapi Bali yang kini sudah berjumlah lima ekor.
Salamun menceritakan jatuh bangun menjadi petani penggarap sawah dengan hasil panen kurang maksimal. Ia kerap kesulitan untuk sekadar memenuhi kebutuhan perekonomian keluarganya karena hasil panen yang didapat tidak berbanding lurus dengan tenaga yang dikeluarkan.
Baca juga: 205 Hektare Lahan Taman Nasional Gunung Rinjani Terbakar
Faktor penghambat yang menjadi kesulitan Salamun dalam menggarap sawah yakni keterbatasan modal. Sudah merintis usaha budidaya padi sejak 1990, Salamun mengaku kerap kesulitan mengembangkan usaha yang dijalaninya.
Modal awal yang digelontorkan sebesar Rp8 juta untuk satu hektare lahan persawahan. Saat panen tiba, ia hanya mendapatkan untung kotor Rp15 juta dalam waktu tiga bulan. Hal itu pun membuat Salamun berkeluh kesah.
Baca juga: Kekeringan di Jawa Tengah Meluas, 4,6 Juta Liter Bantuan Air Bersih Telah Disalurkan
Beruntung, pada 2020 ia memutuskan untuk bergabung menjadi mitra binaan anggota Grup Mind Id PT Bukit Asam Tbk. Hasilnya, Salamun mendapatkan pinjaman modal dari program Pendanaan Usaha Mikro Kecil (PUMK) sehingga ia bisa memenuhi kebutuhan pupuk dan obat-obatan yang berujung pada kualitas padi bisa maksimal.
Perlahan, penghasilan Salamun pun mengalami peningkatan. Ia kini bisa mendapatkan keuntungan bersih sebesar Rp35 juta per hektare. "Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada PTBA yang telah memberikan bantuan usaha, sehingga dapat meningkatkan keuntungan usaha dalam bidang pertanian padi," ucap Salamun.
Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) PTBA, Suherman, mengatakan sepanjang 2022, pihaknya sudah menyalurkan dana Program PUMK kepada 109 mitra binaan yang berasal dari sektor industri, perdagangan, perikanan, perkebunan, pertanian, peternakan, dan jasa. "PTBA juga telah melakukan berbagai upaya pembinaan dan pelatihan untuk UMK, di antaranya kegiatan pengawasan dan pelaporan, pelatihan dan pembinaan dalam rangka peningkatan kapasitas UMK Binaan, fasilitasi dalam promosi produk, serta studi banding ke UMK yang telah sukses," katanya.
Sekretaris Perusahaan BUMN Holding Industri Pertambangan Mind Id, Heri Yusuf, mengatakan upaya yang dilakukan oleh anggotanya merupakan bentuk nyata kehadiran perusahaan dalam mengembangkan perekonomian masyarakat. Ke depan, kata dia, Grup Mind Id akan terus meningkatkan kontribusi untuk perekonomian masyarakat secara berkelanjutan. "Ini menunjukkan bahwa kami terus memberikan nilai tambah bagi untuk Indonesia," ucap Heri. (RO/Z-2)