KEPOLISIAN Resort Jombang, Jawa Timur, hingga kini masih kesulitan mengungkap identitas korban mutilasi yang potongan tubuhnya ditemukan sejak Jumat, (4/8) malam. Polisi mengaku sama sekali tidak menemukan petunjuk meski sudah mengantongi cctv.
Memasuki hari ke empat, identitas korban mutilasi yang jasadnya ditemukan di saluran irigasi di Desa Japanan, Kecamatan Mojowarno, masih belum bisa terungkap. Polisi mengaku, belum menemukan petunjuk, siapa perempuan yang tewas dengan cara mengenaskan tersebut.
Berdasarkan hasil autopsi tim forensik, korban diketahui dari ciri ciri yang sudah disebarluaskan. Korban memiliki kulit sawo matang, berambut lurus sekitar 33 sentimeter, memiliki tinggi badan sekitar 145 sampai 158, perawakan tidak gemuk dan berusia 25 sampai 35 tahun.
Baca juga: Ingin Hilangkan Sidik Jari, Pelaku Mutilasi di Sleman Sempat Rebus Tangan Korban
Korban, juga diduga meninggal kurang dari 3 sampai 4 hari lalu. Berdasarkan data forensik tim dokter RS Bhayangkara, korban sempat mengalami kekerasan sebelum dimutilasi karena ada luka bacok. Dari struktur tulang, korban juga dimutilasi menjadi tiga bagian dengan senjata tajam.
Tak hanya kepala korban yang belum ditemukan, polisi juga menyebut organ dalam perut korban juga hilang setelah dilakukan identifikasi tim forensik.
Baca juga: Kronologi Mutilasi di Sleman, Polisi: Ada Aktivitas ‘Tak Wajar’ dari Pelaku dan Korban di Kosan
Kasatreskrim Polres Jombang AKP Aldo Febrianto mengaku, belum menemukan petunjuk apapun. meski sudah mengantongi rekaman CCTV. Laporan orang hilang, juga belum ada yang masuk, baik di Polsek Mojowarno dan di Polres Jombang.
“Penyidik juga akan mengirim data sampel tulang ke Polda Jatim untuk proses tes DNA bagi para keluarga yang kehilangan sosok perempuan tersebut,” ujar AKP Aldo.
Saat ini pihak dokter foremsik kepolisian Jombang telah mengirimkan beberapa sampel seperti bagian tulang korban ke Polda Jatim. Dengan begitu tes DNA bisa dengan mudah dilakukan jika ada masyarakat yang melaporkan kehilangan anggota keluarganya.
(MGN/Z-9)