KEMISKINAN ekstrem di Jawa Tengah masih tinggi menjelang lengsernya Ganjar Pranowo dari kursi gubernur pada 5 September mendatang tercatat masih 620.258 warga provinsi ini tergolong miskin ekstrem. Warga miskin ekstrem ini tersebar di 923 desa di 17 daerah.
Daerah menjadi sasaran intervensi yakni Banjarnegara, Banyumas, Blora, Brebes, Cilacap, Demak, Grobogan, Kebumen, Klaten, Magelang, Pemalang, Purbalingga, Purworejo, Rembang, Sragen, Wonogiri, dan Wonosobo. Kemiskinan ekstrem terbanyak terjadi di Banyumas mencapai 65.270 warga (20.445 keluarga) diikuti Kebumen 55.320 warga (15.863 keluarga) dan Kabupaen Magelang 48.762 warga (14.698 keluarga).
"Kita telah selesai 100% verifikasi dan validasi (verval) data kemiskinan di 17 daerah," kata Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Jateng, Tegoch Hadi Noegroho. Data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis September 2022, Jawa Tengah (Jateng) menempati urutan kedua dalam daftar provinsi termiskin di Pulau Jawa yakni mencapai 3,8 juta jiwa (10,93%). Jumlah ini menurun saat awal Ganjar Pranowo menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah pada 2013 sebanyak 4,86 juta jiwa (14,44%).
Baca juga: Bupati Nyatakan Pelaksanaan Pilkades Serentak Klaten Lancar dan Aman
Secara terpisah Sekretaris Daerah (Sekda) Pati Jumani mengungkapkan hingga saat ini kemiskinan ekstrem di daerahnya masih cukup tinggi, yakni mencapai 10.860 keluarga tersebar di 21 kecamatan. "Kita minta seluruh OPD melaksanakan pendampingan dan intervensi serta melakukan kolaborasi agar angka kemiskinan turun," ujar Jumani.
Selain mendorong peran perusahaan, CSR, BUMN/BUMD, dan lembaga lain ikut menanggulangi kemiskinan ekstrem, demikian Jumani, juga dilakukan koordinasi untuk memanfaatkan sumber pembiayaan non-APBD seperti dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Pengelola Zakat Infak dan Sedekah (UPZIS), atau penggalangan donasi di lingkungan kerja.
Baca juga: DKPP Kota Bandung Adakan Vaksinasi Anti Rabies Gratis
Sebelumnya Sekda Grobogan Moh Sumarsono mengatakan kemiskinan ekstrem di daerah ini masih mencapai 27.364 jiwa tersebar di 51 desa. "Akibat pandemi covid-19 naik 0,28%," tambahnya. Grobogan termasuk dalam 17 daerah prioritas intervensi, menurut Sumarsono, sehingga untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem mulai merancang tindakan intervensi sebagai program penanggulangan. (Z-2)