18 June 2023, 04:45 WIB

Invest SEA Gelar Forum Diskusi Dukung Natuna


Joan Imanuella Hanna Pangemanan | Nusantara

MI/Joan Imanuella Hanna Pangemanan
 MI/Joan Imanuella Hanna Pangemanan
FGD yang diadakan Invest SEA mengenai Natuna.

INVEST SEA, sebuah organisasi nirlaba yang bertujuan mendorong pengembangan usaha yang berkelanjutan melalui pertumbuhan ekonomi hijau dan kondisi kerja yang adil, mengadakan Focus Group Discussion (FGD) di kantor Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) untuk menjelajahi strategi dalam memaksimalkan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, ekowisata, dan perikanan di Kepulauan Natuna.

Dalam pengakuan akan pentingnya pendekatan kolaboratif, kegiatan ini memberikan kesempatan bagi narasumber dan peserta untuk berbagi ide, mengidentifikasi tantangan, dan mengusulkan solusi inovatif dalam memanfaatkan peluang-peluang ini secara berkelanjutan. 

Diskusi tersebut melibatkan pemangku kepentingan utama dari berbagai institusi, termasuk Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), KPPOD, serta Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna.

Baca juga: Kepulauan Natuna Butuh Pembangunan Infrastruktur dan Investasi

Juru Bicara Kementrian Kementerian Kelautan dan Perikanan Wahyu Muryadi mengatakan, "Natuna berada di Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 711 yang merupakan wilayah penting karena memiliki letak strategis yang memberikan keuntungan politis, sumber daya alam yang memerlukan kerjasama dan investasi, serta kekayaan sumber daya ikan yang menjadi target kapal asing.”

Wilayah Kepulauan Natuna memiliki potensi yang signifikan dalam hal pertumbuhan ekonomi dan perlindungan lingkungan. Untuk mencapai penggunaan optimal sumber daya alam dan memfasilitasi perkembangan sektor ekonomi di daerah tersebut, infrastruktur yang memadai menjadi faktor yang sangat penting. Investasi menjadi unsur krusial dalam proses ini.

“Salah satu tantangan utama yang dihadapi Natuna adalah kurangnya pembangunan infrastruktur yang memadai, termasuk kondisi jalan yang masih perlu diperbaiki serta sistem transportasi yang belum sepenuhnya terhubung dengan baik. Infrastruktur yang kurang berkembang ini dapat menjadi hambatan dalam mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh Natuna dan menghambat kualitas hidup masyarakat" ujar Kepala Komite Investasi, Badan Koordinasi Penanaman Modal Anggawira.

Baca juga: Babak Baru Pengelolaan East Natuna Oleh Pertamina

Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pariwisata Kabupaten Natuna, jumlah kunjungan wisatawan ke Natuna masih tergolong rendah. Pada 2022, terjadi peningkatan sebesar 34% dibandingkan tahun sebelumnya. 

Kepulauan Natuna memiliki potensi yang melimpah dalam hal Sumber Daya Alam, terutama di sektor pariwisata. Oleh karena itu, diperlukan persiapan dalam hal promosi, pengembangan Sumber Daya Manusia yang berkualitas, dan penyiapan budaya masyarakat untuk mendukung perkembangan industri pariwisata ini.

“Tercatat hingga tahun lalu, hanya ada 57 wisatawan yang berkunjung ke Natuna dan biasanya periode kunjungan tersebut hanya berjalan dalam waktu singkat. Maka dari itu perlu dukungan dari berbagai pihak untuk dapat mewujudkan Natuna sebagai salah satu tujuan utama destinasi wisata di Indonesia," tambah Executive Director Center of Macroeconomics and Finance of INDEF Eko Listiyanto.

Dengan mayoritas wilayahnya terdiri dari lautan (sekitar 80%) dan hanya memiliki sekitar 20% wilayah daratan, Kepulauan Natuna membutuhkan perhatian yang memadai dari pemerintah pusat agar tidak terjebak dalam kategori "3T" (terluar, tertinggal, dan terdepan). 

Dalam konteks ini, kerja sama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, investor, asosiasi, komunitas, dan masyarakat lokal memiliki peran yang sangat penting dalam mengembangkan potensi yang ada di Kepulauan Natuna.

“Meskipun dikenal dengan kekayaan laut yang melimpah, faktanya pemerintah Natuna hanya dapat mengelola wilayah daratannya. Dengan anggaran yang terbatas, pemerintah daerah membutuhkan bantuan dari pemerintah pusat dan investor untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh Natuna," ungkap perwakilan Invest SEA di Indonesia Sofyan Herbowo. 

Harapan dari Focus Group Discussion (FGD) ini adalah agar pandangan dan aspirasi yang diungkapkan dapat menjadi fondasi yang kuat untuk mendorong pembangunan Natuna secara berkelanjutan dan inklusif. Kesimpulan yang dihasilkan dari diskusi ini akan menjadi dasar untuk merumuskan strategi dan rencana aksi yang komprehensif, yang sejalan dengan visi dan misi Natuna.

“Untuk mendorong investasi di Natuna, diperlukan insentif yang menarik bagi para investor, seperti pemotongan pajak dan bantuan keuangan khusus. Hal ini akan berdampak tidak hanya pada pembangunan infrastruktur, namun juga peningkatan daya saing daerah berkelanjutan, khususnya di wilayah Natuna,” jelas Direktur Eksekutif KPPOD, Armand Suparman.

Selain itu, hasil diskusi ini juga menunjukkan bahwa Natuna perlu melibatkan semua pemangku kepentingan terkait, termasuk pemerintah daerah, komunitas lokal, organisasi masyarakat, dan sektor swasta, dalam upaya menciptakan perubahan yang signifikan. 

Pendekatan komprehensif yang melibatkan semua pihak ini akan memungkinkan pengembangan strategi yang holistik dan maksimal untuk memanfaatkan potensi Natuna secara optimal.

Dengan menerapkan rekomendasi-rekomendasi di atas, diharapkan Natuna dapat meningkatkan daya saing sebagai daerah yang berkelanjutan, serta menjadi tujuan wisata, pusat perikanan dan energi, serta pusat perdagangan ekonomi yang menarik bagi investor domestik dan internasional. 

Hal ini tidak hanya akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi daerah, tetapi juga akan menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Natuna secara keseluruhan.

Wakil Bupati Kabupaten Natuna, Rodhial Huda, menyampaikan, “Semoga dengan terselenggaranya diskusi yang diadakan oleh Invest SEA hari ini, semakin banyak orang yang berpikir dan melirik Natuna, sehingga kami terbantu untuk bisa menyampaikan informasi bahwa posisi Natuna penting bagi pengembangan wilayah nasional. Selain itu, Natuna memiliki peran yang cukup besar dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia dengan memiliki sumber daya yang besar dan memiliki letak strategis. Hal tersebut membuat Natuna menjadi pintu gerbang untuk kawasan Asia Timur.”

Sebagai lembaga yang mendorong pembangunan berkelanjutan di Natuna, Invest SEA akan terus berusaha untuk bekerja sama dengan masyarakat setempat, lembaga pemerintah, dan mitra industri untuk memastikan implementasi yang efektif dari strategi yang telah diidentifikasi. (Z-1)

BERITA TERKAIT