13 June 2023, 01:05 WIB

Dalam Hitungan Jam, Misi Dagang Jatim di Sumbar Raih Komitmen Rp231,7 Miliar


Henri Siagian | Nusantara

Dok Pemprov Jatim
 Dok Pemprov Jatim
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kiri) dan Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi Ansharullah.

Dalam hitungan beberapa jam, misi dagang dan investasi Provinsi Jawa Timur di Kota Padang, Sumatra Barat, berhasil mencatatkan komitmen mencapai Rp231,7 miliar.

Pertemuan antara pelaku usaha dan buyer Jawa Timur yang dipimpin Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Sumbar, Senin (12/6), juga dihadiri oleh Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi Ansharullah.

Baca juga: Jawa Timur Punya 102 Desa Devisa, Terbanyak di Indonesia

Adapun komoditas tertinggi dalam transaksi tersebut antara lain pakan ikan dan udang,  cengkih dan  tangkai cengkih, kerja sama peternakan sapi, kerja sama pembangunan perumahan, kerja sama pengembangan porang, benih pertanian, bahan bangunan, makanan ringan, pupuk, jagung, kentang, jahe gajah, sarang walet, ayam potong, dan tulang ikan.

Khofifah mengungkapkan, misi dagang dan investasi menjadi salah satu strategi efektif untuk penguatan konektivitas perdagangan antardaerah baik di dalam maupun luar negeri. Karena itu, sejak pihaknya memimpin Jatim, Sumbar merupakan provinsi  ke 32 yang menjadi tujuan misi dagang dan investasi.

"Alhamdulillah, komitmen transaksi ditutup dengan capaian 37 transaksi senilai Rp231,7 miliar,” ungkap Khofifah.

Baca juga: Misi Dagang dan Investasi Jatim di Hong Kong Catatkan Komitmen Transaksi Rp1,101 Triliun

Khofifah menambahkan, selama menggelar misi dagang ke berbagai daerah di dalam maupun luar negeri, selalu ada peluang usaha yang baru. Ia berharap peluang usaha yang dibuka jalannya oleh Pemprov Jatim juga bisa bermanfaat untuk provinsi lain yang telah menjalin MoU dengan Jatim.

"Salah satunya saat kami misi dagang di Malaysia pada Desember tahun lalu, mereka membutuhkan kelapa banyak sekali. Nah, kalau dikirim dari Jatim, biayanya pasti akan besar. Jauh lebih hemat bila dikirim dari Sumbar," ujarnya.

"Saat ini produk kelapa tidak hanya daging (degan) saja yang dibutuhkan. Misi dagang kami ke Hongkong beberapa waktu lalu, awalnya mereka membutuhkan arang kelapa, kemudian sekarang berkembang menjadi arang kelapa berbentuk cair," imbuhnya.

Baca juga: BKN Award 2023, Jatim Sabet Penghargaan Terbanyak

Jaringan perdagangan ini pula yang ikut ditawarkan oleh Khofifah kepada Pemprov Sumbar. Tujuannya tak lain, agar perekonomi kedua daerah bisa berkembang dan tumbuh bersama secara inklusif. Serta masyarakat di kedua wilayah semakin sejahtera.

"Kami harap jaringan perdagangan Jatim ini juga bisa diakses Sumbar. Karena Jatim dan Sumbar memiliki satu kesamaan yakni merupakan tempat kelahiran Sang Proklamator Republik Indonesia. Jatim merupakan tempat kelahiran Bung Karno, sedangkan Sumbar tempat kelahiran Bung Hatta," ungkapnya.

Tidak hanya misi dagang dan investasi, pertemuan ini juga dimanfaatkan untuk penandatanganan MoU G to G (Government to Government) antar OPD di kedua provinsi. Ini menjadi wujud komitmen sinergitas antara Jatim dan Sumbar. Harapannya ada penguatan terutama pada manajemen ASN antara kedua belah pihak, PTSP, dan investasi.

Baca juga: Pembebasan Lahan Capai 95,1%, Tol Padang-Sicincin Ditargetkan Rampung 2024

Sejumlah OPD yang melakukan MoU, antara lain Disperindag Jatim dengan Disperindag Sumbar, Diskop UKM Jatim dengan Diskop UKM Sumbar, Dinas Kelautan dan Perikanan Jatim dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Sumbar, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatimbdengan Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan dan Holtikultura Sumbar. Serta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim dengan Dinas Pangan Sumbar.

Selanjutnya, DPMPTSP Jatim dengan DPMPTSP Sumbar, Dinas ESDM Prov. Jatim dengan Dinas ESDM Sumbar, Disbudpar Jatim dengan Disbudpar Sumbar, BPSDM Jatim dengan BPSDM Sumbar, serta Bapenda Jatim dengan Bapenda Sumbar.

Selain G to G, juga dilakukan penandatanganan kerja sama B to B atau antar pelaku usaha di kedua daerah. Mereka antara lain PT Jamkrida Jatim dengan PT Jamkrida Sumbar, PT Jatim Graha Utama dengan PT Borcid Jaya Persada, PT Loka Refractories Wira Jatim dengan PT Atarindo Prima Internusa, PT Moya Kasri Wira Jatim dengan UD Semesta Mas & Co (SMC), PT Adi Graha Wira Jatim dengan PT Balairung Citrajaya (Perseroda), dan PT Adi Graha Wira Jatim dengan dengan ASITA Prov Sumatra Barat.

Baca juga: Bibir Pantai di Agam Ditanami Ribuan Bibit Mangrove

Diikuti pula dengan asosiasi-asosiasi pelaku usaha antara kedua daerah yakni Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur dengan Kadin Sumatra Barat, IWAPI Jawa Timur dengan IWAPI Sumatra Barat, FORKAS Jawa Timur dengan REI Sumatra Barat, REI Jawa Timur dengan REI Sumatra Barat, serta APINDO Jawa Timur dengan APINDO Sumatra Barat.

"Kerja sama ini menjadi bagian yang penting bagaimana sinergitas di antara government dan pelaku usaha menjadi bagian dari penguatan, tidak sekadar tumbuh tapi tumbuh yang inklusif, tumbuh yang memberikan kesejahteraan ia menurunkan pengangguran," tegas Gubernur Khofifah.

Menjelang dibukanya Misi Dagang dan Investasi secara resmi secara bersama sama oleh Gubernur Khofifah dan Gubernur Mahyeldi Ansharullah, dilakukan  Penandatangan Komitmen Transaksi Perdagangan antara Pelaku Usaha Jawa Timur dengan Sumatra Barat dengan nilai transaksi terbesar yakni PT Matahari Sakti dengan CV Rajawali Feed Centre dengan komoditas pakan ikan dan udang. Kemudian PT Ayo Tani dengan Perumda Padang Sejahtera Mandiri dengan komoditas pengembangan peternakan sapi dan perkebunan lahan porang, PT Dimas Bimario dengan CV Paten Tani dengan komoditas jagung pakan ternak, dan PT Total Solusi Toolindo dengan IWAPI Sumbar dengan komoditas mesin las dan bubut.

Tingkatkan sinergi

Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi Ansharullah mengapresiasi misi dagang dan investasi yang dipimping langsung oleh Khofifah di Ranah Minang. Menurutnya, misi dagang akan meningkatkan sinergitas antara Jatim dan Sumbar yang telah terjadi.

Baca juga: Tiga Kudapan Lezat Khas Minang dan Cara Membuatnya

Terlebih dengan adanya penandatanganan PKS antara OPD Jatim dan Sumbar, Pelaku Usaha Jatim dan Sumbar, serta Asosiasi Pelaku Usaha di kedua daerah menjadi ikatan untuk saling mendorong kemajuan perdagangan di kedua daerah.

"Ini menjadi bagian yang akan memperkokoh, yang akan memperkuat hubungan kerja sama-kerja sama tersebut dan tentu juga menjadi bagian dari kontribusi terbaik kita untuk bangsa dan negara," ujarnya. (X-7)

BERITA TERKAIT