DI saat meningkatnya jumlah pasien Covid-19, persedian vaksin Covid-19 di sejumlah Puskesmas di Surabaya, Jawa Timur, kembali kekurangan vaksin. Pemkot pun hanya bisa menunggu stok vaksin dari pusat.
"Tidak ada yang bisa dilakukan Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya selain menunggu alokasi stok vaksin dari pemerintah pusat," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Surabaya.
Jika kosong, menurutnya, Pemkot tidak bisa berbuat apa-apa sebab kewenangan untuk membagikan adalah Pusat. "Kami tidak bisa membeli vaksin sendiri karena vaksin itu datang. Seperti dulu, waktu zaman Covid-19 parah-parahnya vaksin turun dari pemerintah pusat terus ke provinsi, terus dibagi," ujarnya.
Baca juga : Kasus Covid-19 di Jatim Meningkat, Masyarakat Diminta Jangan Panik
Eri menyebut pihaknya sudah mengirim surat ke pemerintah pusat untuk meminta vaksin sesuai kebutuhan masyarakat Kota Surabaya.
"Kami selalu mengirimkan surat permohonan untuk permintaan vaksin. Jadi, bisa diberikan sesuai kebutuhan kami," imbuhnya.
Baca juga : Vaksin IndoVac Buatan Bio Farma Dapat Izin EUA sebagai Vaksin Booster
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Nanik Sukristina menyebut ada tujuh Puskesmas yang tidak lagi menyediakan vaksin karena habis.
Ketujuh puskesmas yang kehabisan vaksin covid-19 itu adalah Puskesmas Asemrowo, Puskesmas Gading, Puskesmas Gunung Anyar, Puskesmas Menur, Puskesmas Pegirian, Puskesmas Pucang Sewu, dan Puskesmas Sidotopo.
"Data sementara per tanggal 2 Mei 2023, pukul 13.00 WIB tercatat sebanyak tujuh Puskesmas yang kosong stoknya. Data terus bergerak sesuai jadwal pelayanan," sebutnya.
Sebelumnya, Nanik Sukristina membenarkan lonjakan kasus Covid-19 di Kota Pahlawan. Pihaknya tetap menjalankan langkah antisipasi lonjakan kasus pascalebaran, terutama testing dan tracing kasus Covid-19 dan orang yang kontak erat. (Z-4)