SEBANYAK lima kapal ferry roro disiapkan guna menghadapi arus mudik melalui jalur laut di Provinsi Kalimantan Selatan. Jumlah pemudik jalur laut diperkirakan naik sebesar 16,5%.
Hal itu dikemukakan Kepala Dinas Perhubungan Kalsel, Fitri Hernadi, seusai melakukan koordinasi kesiapan arus mudik jalur laut di Pelabuban Trisakti Banjarmasin, Rabu (12/4).
"Ada lima kapal roro yang disiapkan untuk menghadapi arus mudik yang kita perkirakan naik hingga 16,5%," tuturnya.
Lima kapal ferry jenis roro yang disiagakan yaitu KM Dharma
Kartika IX berkapasitas 598 orang, KM Mila Utama berkapasitas 420 orang, KM Niki Barokah mampu mengangkut 357 orang, KM Hai Da dengan kapasitas 409 orang serta KM Dharma Rucitra I yang memiliki kapasitas terbesar mampu mengangkut 663 orang penumpang.
"Setiap kapal beroperasi dengan frekuensi 7-8 kali selama 15 hari arus mudik dan arus balik," kata Fitri.
Puncak mudik di Pelabuhan Trisakti yang diprediksi pada H-2 Lebaran. Pada mudik 2022 lalu jumlah penumpang sebanyak 35 ribu penumpang
naik dan turun melalui Pelabuhan Trisakti. Sementara jumlah
jumlah penumpang naik menuju Surabaya, Jawa Timur, diperkirakan sekitar 18.090 orang, sedangkan penumpang turun di Banjarmasin, mencapai 22.691 orang.
Jumlah penumpang mudik ini belum termasuk tujuan Semarang, Jawa
Tengah, yang dilayari kapal milik Pelni maupun tujuan Sulawesi melalui
Pelabuhan Batulicin, Tanah Bumbu.
Lebih jauh dikatakan Fitri pihaknya terus mempersiapkan kelancaran arus mudik dengan melibatkan berbagai pihak. KSOP Kelas I Banjarmasin saat ini telah mendirikan Posko Terpadu Angkutan Lebaran Tahun
2023 dengan melibatkan Dishub Provinsi Kalimantan Selatan, Distrik
Navigasi, Kantor Kesehatan Pelabuhan, Kepolisian, Lanal, SAR, Polairud, Bea Cukai serta PT Pelindo.
Sementara untuk mengantisipasi lonjakan selama mudik 2023, Distrik Navigasi Kelas II Banjarmasin menyiagakan 2 kapal yaitu KN Kunyit
dan KN Altair. Posko Terpadu dimulai pada 7 April 2023 hingga berakhirnya masa arus balik nanti pada 8 Mei 2023. (N-2)