PEMERINTAH Kota Malang, Jawa Timur, menggelar pasar murah guna membantu
warga dalam menghadapi Lebaran. Termasuk upaya pengendalian inflasi.
"Kita sediakan sembako murah dan paket sembako murah," tegas Kepala
Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang Eko Sri Yuliadi, Minggu (9/4).
Eko yang didampingi Kepala Bidang Perdagangan Diskopindag Kota Malang
Burhanuddin Al Jundi menjelaskan pasar murah ini berkolaborasi dengan 30 pelaku usaha dan Tim Penggerak PKK Kota Malang digelar serentak pada Senin
(10/4) di Gedung Kartini di Jalan Tangkuban Perahu Kota Malang.
"Ada RNI, Bulog, tugu aneka usaha, petani bawang, petani bawang merah,
juragan-juragan bawang, serta TPKK di 5 Kecamatan," ucapnya.
Bahkan, perusahaan daerah terlibat aktif dalam operasi pasar murah ini.
Di tempat itu menjual sembako, kue kering, kue basah, garmen, aneka buah dan sayur mayur.
"Pasar murah juga melibatkan perbankan, OJK dan ritel-ritel hypermart
seperti Matos dan lainnya," katanya.
Kolaborasi ini melibatkan organisasi perangkat daerah (OPD), yakni Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) dan Dinas Kepemudaan,
Olahraga dan Pariwisata (Disporapar).
"Para OPD itu turut menyediakan sembako murah," ujarnya.
Inflasi terkendali
Dalam catatan BPS dan Bank Indonesia di Kota Malang, tekanan inflasi
masih terkendali. Inflasi Maret 2023 sebesar 0,42% (mtm) atau lebih
tinggi 0,09% ketimbang Februari.
Adapun secara tahun kalender dan tahunan tercatat mengalami inflasi
masing-masing sebesar 0,66% (ytd) dan 5,74% (yoy).
Pendorong inflasi karena kenaikan harga kelompok makanan, minuman dan
tembakau. Juga kelompok transportasi, perumahan, air, listrik, gas dan
bahan bakar.
Berdasarkan komoditasnya, infasi didorong oleh kenaikan harga beras
0,07%, angkutan udara 0,07%, cabai rawit 0,06%, daging ayam 0,05%, dan
bensin 0,05%.
Kenaikan harga beras lantaran penyesuaian Harga Pembelian Pemerintah
(HPP) gabah dan beras serta Harga Eceran Tertinggi (HET) beras yang
diumumkan pada 15 Maret 2023. (N-2)