SUKARELAWAN Srikandi Ganjar Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar pelatihan membuat boneka dari plastik daur ulang untuk perempuan milenial di Pantai Lasonrai Ujunge, Kelurahan Batupute, Kecamatan Soppeng Riaja, Kabupaten Barru, Sulsel.
"Kami adakan pelatihan untuk memberdayakan perempuan, khususnya kaum milenial, dengan pelatihan pembuatan boneka dari plastik daur ulang," kata Nurul Awainah, Koordinator Wilayah Srikandi Ganjar Sulsel.
Perempuan yang merupakan praktisi pendidikan ini menambahkan, pihaknya menyasar perempuan milenial di Kabupaten Barru berpotensi untuk berkembang menjadi lebih baik.
Baca juga : Usbat Ganjar Sumut dan Majelis Taklim Langkat Gelar Salat Sunah Tasbih
"Kami menyasar Kabupaten Barru di Sulsel karena banyak perempuan milenial yang berpotensi berkembang lebih baik," katanya.
Nurul menuturkan pelatihan membuat boneka dari plastik daur ulang ini bisa menjadi peluang bisnis bagi perempuan milenial di sana.
Baca juga : Dukungan untuk Ganjar Pranowo Semakin Gencar di Jawa Timur
"Kenapa pelatihan boneka, boneka ini bisa menjadi peluang bisnis bagi anak-anak muda milenial, mungkin dibuat buket-buket. Apalagi di Kabupaten Barru ada sekolah tinggi yang bisa dibuat peluang bisnisnya " ujarnya.
Alumnus salah satu perguruan tinggi di Sulsel tersebut menjelaskan, dengan pelatihan ini, perempuan milenial di Kabupaten Barru memiliki soft skill mengubah bahan-bahan yang mudah ditemukan di sekitar mereka menjadi peluang bisnis.
"Mereka bisa memiliki skill baru. Dia tahu ada bahan-bahan yang mudah didapatkan di sekitarnya untuk dibuat menjadi peluang bisnis," ucapnya.
Nurul berharap, setelah digelarnya pelatihan ini, para peserta bisa lebih mandiri ke depannya.
"Harapannya, perempuan milenial lebih mandiri dan bisa melatih dan mengasah kemampuan dirinya dengan membuat boneka," ungkapnya.
"Kegiatan ini juga kami terinspirasi dari sosok Ganjar Pranowo yang juga sangat mementingkan perempuan milenial. Keberadaan perempuan milenial ini sangat berpengaruh," katanya.
"Kami akan melatih perempuan di sini supaya bisa memberdayakan dirinya. Diketahui di sini Sulsel rata-rata perempuan milenial menikah muda, 17-20 tahun. Nah, kami membuat acara ini agar perempuan milenial tidak hanya fokus menikah, tetapi juga mereka bisa membuka peluang bisnis atau memberdayakan diri sendiri," ujarnya.
Para peserta juga terlihat antusias mengikuti jalannya pelatihan ini.
"Saya melihat banyak peserta yang antusias mengikuti pelatihan ini. Terlihat kuota Pendaftaran peserta sudah terisi penuh," ujar Nurul. (RO/Z-5)