22 March 2023, 07:37 WIB

Kolaborasi Dunia Usaha dan Pemerintah Ciptakan Hutan Lestari


Mediaindonesia.com | Nusantara

Dok.Ist
 Dok.Ist
Warga menyirami tanaman yang merupakan bagian dari program rehabilitasi lingkungan oleh AMMAN

Hutan yang merupakan salah satu aset paling berharga di bumi semakin berperan pentingnya dalam mengurangi efek pemanasan global dengan menyerap karbondioksida. 

Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada tahun 2022, luas hutan mencapai 125,76 juta hektar atau setara dengan 62,2% dari luas daratan Indonesia. 

Hari Hutan Internasional yang jatuh setiap 21 Maret  dapat dijadikan momentum untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya hutan dan upaya yang dapat dilakukan untuk melindungi dan memperbaiki kondisi hutan. 

Peringatan ini juga menekankan perlunya kerjasama antara negara, masyarakat, dan perusahaan dalam menjaga kelestarian hutan serta kelangsungan mahluk hidup yang ada di dalamnya.  

Pemerintah Provinsi NTB terus menunjukkan komitmen dalam melindungi hutan-hutan di wilayahnya, salah satunya dengan menerbitkan Moratorium Penebangan dan Peredaran Hasil Hutan Kayu untuk menanggulangi illegal logging yang semakin marak di NTB. Upaya tersebut akan semakin efektif jika didukung oleh kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk perusahaan swasta.

Sebagai perusahaan tambang tembaga dan emas terbesar di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Provinsi NTB, Grup PT Amman Mineral Internasional (AMMAN) telah melakukan berbagai upaya untuk mengembalikan fungsi hutan ke kondisi aslinya sesegera mungkin.

AMMAN melakukan program reklamasi secara paralel, yaitu program pemulihan dan perbaikan kualitas ekosistem hutan yang dilakukan bersamaan dengan operasional penambangan, sehingga tidak perlu menunggu operasional tambang usai. 

"Sampai dengan akhir tahun 2022, luas area yang berhasil direklamasi adalah 785 ha, dan rencana reklamasi pada tahun 2023 adalah sebesar 55 ha," demikian laporan Manajemen AMMAN. 

AMMAN telah menanam lebih dari 1,4 juta pohon di wilayah reklamasi Batu Hijau. 

Salah satu cara untuk mengetahui keberhasilan program reklamasi adalah dengan melihat bio-indikator, seperti ragam kupu-kupu yang menandakan kesehatan ekosistem hutan. 

Keberadaan kupu-kupu di site Batu Hijau sangatlah penting mengingat fungsinya sebagai polinator tanaman hutan reklamasi. Hasil penelitian terhadap sebaran dan jenis kupu-kupu di Batu Hijau juga dirangkum menjadi Buku Kupu-Kupu Batu Hijau, yang diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap serangga Indonesia dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan keanekaragaman hayati.

Tidak hanya di dalam site Batu Hijau, AMMAN juga melakukan program rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (Rehab DAS) di berbagai wilayah di Provinsi NTB, sebagai bentuk kewajiban perusahaan sesuai dengan Peraturan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup No. 59 tahun 2019. Bibit yang ditanam di area Rehab DAS antara lain durian, alpukat, kayu putih, kemiri, manggis, serta kayu putih.

Untuk memastikan program yang dijalankan perusahaan dapat terus berlanjut, AMMAN memberdayakan sejumlah elemen masyarakat, seperti kelompok tani dan perempuan.  Perencanaan kegiatan, termasuk pemilihan jenis tanaman juga mengakomodasi aspirasi masyarakat. 

Dengan edukasi yang tepat, masyarakat mendapatkan pemahaman yang mendalam mengenai manfaat ekonomi yang dapat diperoleh dari pemeliharaan hutan, sehingga menjadi salah satu kunci keberlanjutan upaya pemeliharaan hutan.  (RO/E-1)

BERITA TERKAIT