16 March 2023, 13:35 WIB

Lombok Tengah Krisis Dokter


Mediaindonesia.com | Nusantara

Antara/Agung Rajasa
 Antara/Agung Rajasa
Sejumlah dokter dari TNI AL memeriksa masyarakat di Kabupaten Samat, Papua.

Krisis dokter. Begitulah yang kini dirasakan Bupati Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Pathul Bahri di daerahnya.

Ia mengatakan jumlah dokter umum dan spesialis di Lombok Tengah baru mencapai 200 orang. Padahal, dengan jumlah penduduk lebih dari satu juga orang, diperlukan setidaknya 1.200 dokter.

“Kalau dari rasio penduduk Lombok Tengah yang mencapai 1 juta lebih, kita masih kekurangan dokter. Sesuai aturan, satu dokter itu berbanding 1.000 jiwa. Oleh karena itu, kebutuhan dokter di Lombok Tengah adalah 1.200,” ujar Lalu di acara Musrenbang di NTB, Kamis (16/3).

Untuk meningkatkan pelayanan dasar kesehatan bagi masyarakat, pemerintah daerah (pemda) telah melakukan kerja sama dengan Universitas Mataram (Unram) untuk memberikan beasiswa fakultas kedokteran bagi anak-anak yatim dan penghapal Alquran.

“Untuk mewujudkan pendidikan bagi penghafal Alquran, pemerintah daerah sudah melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universitas Mataram untuk bisa memberi beasiswa di fakultas kedokteran,” tuturnya.

Dana beasiswa itu, ia menjelaskan, berasal dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Sedianya, anggaran itu sudah ada sejak tahun-tahun sebelumnya. Hanya saja, itu digunakan untuk kegiatan Rahman Rahim Day.

Melalui program itu, pemda setempat mengumpulkan anak yatim yang jumlahnya mencapai 12.127 orang dan membagikan uang Rp100.000 per orang. Dengan begitu, anggaran total Rp1,2 miliar.

“Ke depan, dana itu tidak akan lagi dibagi. Kalau dibagikan begitu cepat habis. Dana akan kita alihkan untuk bantuan beasiswa bagi anak yatim dan penghapal Alquran,” ucap Lalu.

Ia menargetkan, setiap tahun bisa menguliahkan 5 hingga 10 orang untuk diproyeksikan sebagai dokter yang nantinya akan merawat anak-anak dan masyarakat di Lombok Tengah. (Ant/Z-11)

 

BERITA TERKAIT