BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batang meminta masyarakat di kawasan Patahan Weleri waspada bencana gempa. Sebanyak delapan desa berada di Patahan Weleri yang panjangnya mencapai 19 kilo meter (Km).
"Kita minta warga berada di delapan desa di tiga kecamatan yang berada di Patahan Weleri tersebut untuk waspada gempa," kata Kepala Pelaksana BPBD Batang Ulul Azmi, Kamis (16/3).
Kedelapan desa itu Desa Lebo, Krengseng, Sawangan, Sidorejo, Ketanggan (Gringsing), Desa Gondang dan Kuripan (Subah) serta Desa Kedawung (Banyuputih).
Baca juga: Pencarian Korban Longsor Natuna, BPBD Tambah Anjing Pelacak
Meski baru berupa ancaman, sejumlah langkah antisipasi dilakukan. Ulul Azmi mengatakan telah melakukan sosialisasi dan edukasi pada para kepala desa. Melalui sosialisasi itu diharapkan mereka dapat memberikan pengarahan pada warga saat gempa.
Warga, kata Ulul, diminta tidak khawatir akan potensi gempa. Pasalnya potensi kegempaan rata-rata masih berskala kecil dan pelan. "Kita himbau tetap waspada dan ambil langkah cepat tanggap jika itu terjadi," tambahnya.
Baca juga: Gempa Di Kepulauan Talaud Akibat Aktivitas Subduksi Lempeng Laut Maluku
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai menghadiri Musrenbangwil di Kabupaten Batang, Rabu (15/0), mengatakan warga tidak perlu panik berlebihan, berpikir cerdas dan lengkapi literasi dengan cukup bagian dari mitigasi, karena memang hidup di wilayah bencana.
"Nanti geolog, ilmuwan nanti kita undang agar bisa menjelaskan, edukasi terus dilakukan dari sejumlah instansi terkait sebagai upaya bagian dari mitigasi," kata Ganjar Pranowo.
Sebelumnya, Kepala Stasiun Geofisika Kabupaten Banjarnegara Heru Susanto Wibowo mengungkapkan ada 13 titik patahan di Jawa Tengah. Selain itu ada 19 km Patahan Weleri yang ditemukan BMKG di Batang yang berpotensi gempa.
Patahan Weleri tergolong patahan yang belum teridentifikasi, ujar Heru, karena belum ada aktivitas kegempaan yang terdeteksi. Namun sebagai antispasi sudah memasang alat pemantauan gempa. "Alat pemantauan itu diletakkan pada lokasi di Kecamatan Gringsing dan Paninggaran," tambahnya.
Pemasangan alat atau jaringan pantauan gempa ini, menurut Heru, bertujuan memantau sesar-sesar yang ada di darat wilayah Jawa Tengah. Potensi gempa di Patahan Weleri tidak terlalu besar, karena tipe patahannya naik dan bukan sejajar, dengan kedalaman dangkal antara 0-30 kilometer. (Z-3)