PEMERINTAH Kota Malang, Jawa Timur, meluncurkan aplikasi Malang Beli
Produk Lokal (Malpro). Peluncuran aplikasi jual beli daring sebanyak 165 produk UMKM itu guna mengatasi persoalan gini rasio.
"Peluncuran aplikasi Malpro ini untuk mengurangi ketebalan gini
rasio," tegas Wali Kota Malang Sutiaji, Senin (13/3).
Ia berharap semakin banyak produk UMKM yang terserap pasar. Masyarakat
pun didorong belanja berbagai kebutuhan secara daring melalui Malpro dan luring.
Sejauh ini, baru 165 produk UMKM yang masuk Malpro. Nantinya, akan
diperkuat melalui peraturan wali kota. Dengan produk yang terserap
pasar, imbasnya menumbuhkan perekonomian warga sehingga gini rasio bisa
ditekan.
"Pertumbuhan ekonomi ada percepatan pada ekonomi makro, tetapi tidak
imbang dengan pertumbuhan di bawah. Ini tugas kita, solusinya melalui
aplikasi belanja kita," katanya.
Saat ini, proses pembangunan memasuki tahap ultima. Namun, Sutiaji
berkomitmen bakal terus memacu pertumbuhan. "Kita tingkatkan kesejahteraan masyarakat termasuk layanan publik."
Badan Pusat Statistik mengungkapkan angka gini rasio Kota Malang
meningkat meski kemiskinan turun 0,25% menjadi 4,37% pada 2022 ketimbang tahun 2021 sebesar 4,62%.
Adapun angka kesenjangan pendapatan penduduk Kota Malang tahun 2022
sebesar 0,421 ketimbang tahun 2021 sebesar 0,417. Angka itu yang
tertinggi sejak 2018. (N-2)