08 March 2023, 22:44 WIB

Bantul Jadi Tuan Rumah ASEAN Regional Disaster Emergency Response Simulation Exercise 2023


Ardi Teristi Hardi | Nusantara

Dok. DPAD Yogyakarta
 Dok. DPAD Yogyakarta
Bantul

SEKRETARIS Utama (Sestama) Badan Nasional Penanggulangan Bencana Lilik Kurniawan mengungkapkan Bantul akan menjadi tempat penyelenggaraan kegiatan ASEAN Regional Disaster Emergency Response Simulation Exercise 2023 (ARDEX-23) pada 31 Juli hingga 3 Agustus 2023. Tema yang akan diusung dalam kegiatan kali ini adalah mengenai gempa bumi.

"Kenapa dilakukan di Jogja, karena temanya adalah mengenai gempa bumi. 17 tahun yang lalu di Jogja dan Jawa tengah terdampak oleh gempa bumi. Kita ingin belajar dari situ kemudian mengajak negara-negara yang lain untuk sama-sama belajar," ujar Lilik di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Rabu (8/3).

Setiap negara ASEAN akan mengirimkan 5-10 perwakilannya dalam kegiatan tersebut. Pihak Lilik pun rencananya akan turut mengundang perwakilan dari daerah-daerah lain untuk melihat dan belajar dari kegiatan ARDEX-23 ini.

Baca juga : Jelang Ramadan 1444 H, Ganjar Jaga Harga Kebutuhan Pokok Stabil

"Karena nanti yang dilakukan adalah sebenarnya menguji rencana kontinjensi yang dibuat oleh Kabupaten Bantul maupun oleh provinsi DIY, apakah rencana itu kemudian bisa dilakukan. Ini menjadi bagian penting," ungkap Lilik.

Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X menyampaikan, SDM menjadi kunci keberhasilan penanganan bencana. Ia berpesan, ARDEX-23 harus mampu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bencana. Di sisi lain, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak lokal dan melibatkan atau mengikutsertakan perwakilan dari setiap kabupaten/kota se-DIY.

Baca juga : Pemerintah Kabupaten Klaten Gelar Musrenbang RKPD 2024

"Harapan saya ketika kegiatan di Bantul itu nanti dilaksanakan, ada beberapa komponen-komponen keluarga yang bisa dilibatkan. Jadi ada perwakilan. Mungkin tidak usah banyak-banyak, 3 saja. Nanti 3 yang boleh masuk atau satu yang boleh masuk ke ruangan dari tiap kabupaten/kota. Yang di luar bisa melihat sebagai observer," harap Paku Alam.

Dengan demikian, paling tidak mereka bisa paham dengan melihat operating prosedur tingkatan ASEAN seperti bagaimana mengangkat korban, memindahkan korban, kemudian juga mengevakuasi.

Selain itu, Sri Paduka mengutarakan, DIY senantiasa melibatkan peran masyarakat sebagai subjek dalam penanganan bencana. Berdasarkan pengalaman-pengalaman penanganan bencana di DIY sebelumnya, peran dari masyarakat terdampak bencana terbukti mampu mempercepat pemulihan bencana di DIY. (Z-5)

BERITA TERKAIT