22 February 2023, 16:01 WIB

Kota Sukabumi Rawan Kasus Pohon Tumbang


Benny Bastiandy | Nusantara

MI/Benny Bastiandy
 MI/Benny Bastiandy
Sebuah pohon tumbang akibat angin kencang di Kota Sukabumi, Jawa Barat.

PEPOHONAN di sejumlah titik ruas jalan di Kota Sukabumi, Jawa Barat, rawan tumbang. Resiko tersebut muncul karena masih tingginya potensi terjadinya hujan yang kerap disertai angin kencang.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taufik, mengaku pepohonan rawan tumbang masih berpotensi terjadi mengingat sampai saat ini cuaca cukup ekstrem. Seperti kejadian pohon tumbang di ruas Jalan Bhayangkara, Rabu (22/2) pagi.

"Sebuah pohon di dekat kantor Pengadilan Negeri Kota Sukabumi dilaporkan tumbang tadi pagi sekira pukul 07.50 WIB," kata Novian.

Kejadian itu menyebabkan arus lalu lintas kendaraan sempat tersendat. Pasalnya, pohon yang tumbang melintang ke badan jalan.

"Untuk penanganannya kami berkolaborasi dan sinergis dengan tim Si Galak Tajam (Tim Siap Jaga Laksanakan 24 Jam) Dinas PUTR. Pohon yang tumbang sudah bisa kami atasi. Arus lalu lintas kendaraan kembali lancar," terangnya.

Untuk mengantisipasi potensi kerawanan pohon tumbang, lanjut Novian, BPBD bersama tim Si Galak Tajam Dinas PUTR Kota Sukabumi menyusuri ruas-ruas jalan lain. Mereka memangkas pepohonan yang berpotensi rawan tumbang di sejumlah titik. "Ini sebagai bentuk antisipasi agar tidak terjadi pohon tumbang," pungkasnya.

Di tempat terpisah, BPBD bersama aparatur pemerintah Kelurahan/Kecamatan Warudoyong memantau titik titik lokasi yang rawan banjir dan tanah longsor. Upaya itu dilakukan karena sampai saat ini curah hujan masih cukup tinggi.

"Ada tiga lokasi yang kami waspadai rawan banjir dan tanah longsor di Kelurahan Warudoyong," kata Kepala Seksi Pembangunan Kelurahan Warudoyong, Evy.

Tiga lokasi rawan bencana hidrometeorologi di Kelurahan Warudoyong berada di Kampung Pelangi RT 02/05 yang rawan longsor serta RT 02/01 dan RT 06/02 yang rawan banjir. Evy mengaku telah melakukan rapat lintas sektoral dengan tujuan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi.

"Berdasarkan prakiraan BMKG, di awal-awal tahun ini merupakan puncak musim hujan. Jadi kita harus meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan," pungkas Evy. (OL-15)

 

BERITA TERKAIT