21 February 2023, 16:56 WIB

Tergerus Air, Masjid di Pidie Terancam Ambles ke Sungai Krueng Baro


Amiruddin Abdullah | Nusantara

MI/Amiruddin
 MI/Amiruddin
Masjid At-Taqwa Garot terancam ambles ke Sungai Krueng Baro akibat tergerus air.

MASJID At-Taqwa Garot, Kecamatan Indrajaya, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, terancam ambles ke Sungai Krueng Baro. Itu karena derasnya arus sungai dan fenomena banjir yang sering terjadi sebulan terakhir kawasan setempat.

Pengamatan Media Indonesia, di lokasi pada Selasa (21/2), kondisi tebing atau bantaran sungai sebelah barat masjid besar tersebut kini telah amblas. Lalu halaman belakang dan lantai tempat wudu yang terpasang pada tembok penahan banjir juga telah menurun.

Lalu tembok penahan tebing yang sebelumnya tinggi dan kokoh, sekarang telah menjorok ke tengah sungai. Dari sebelumnya jarak bangunan masjid dan tepi sungai sekitar 8 meter, sekarang sudah berdekatan atau tinggal hanya sekitar 4 meter.

"Dikhawatirkan kalau arus sungai terus deras dan diterjang banjir luapan, bagian bawah masjid itu bisa ambles. Apalagi dalam tempo dua pekan terakhir yang sering arus deras, ancaman ambles semakin dekat dengan masjid," tutur Bustamam, warga Garot, Indrajaya, Selasa.

Sekretaris Daerah Kabupaten Pidie, Idhami, yang mendapat laporan warga, kemarin turun langsung ke lokasi. Idhami telah memerintahkan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie untuk menghitung besaran kerusakan.

Dia mengharapkan ada penanganan darurat supaya bisa mencegah kerusakan tidak lebih parah. Setidaknya harus berupaya cepat, tepat, dan terkontrol.


Baca juga: Diguyur Hujan Seharian, Jembatan Menuju Kantor Bupati Kampar Ambles


Satuan Kerja Pemerintah Kabupaten yang bertugas menangani ekses musibah banjir, harus mengambil tindakan cepat. Jangan sampai berlarut-larut sehingga kondisi kerusakan berpotensi meluas.

"Segera deteksi kerusakan, kemudian analisa ilmiah tindakan apa yang harus dilakukan. Jangan lengah dan tidak harus menunggu perintah pimpinan, apalagi setiap lini sudah ada petugas masing-masing," jelas Idhami.

Adapun PJ Bupati Pidie, Wahyudi Adisiswanto, sebelumnya mengatakan, banjir yang melanda Kabupaten Pidie, berawal dari hujan dengan intensitas tinggi ditambah drainase atau saluran pembuangan yang buntu. Karena itu, pihaknya akan melakukan normalisasi aliran sungai dan membersihkan drainase yang sumbat.

Kondisi Daerah Aliran Sungai di Pidie banyak yang sudah sempit dan ditumbuhi pohon dan semak. Lalu sepanjang bantaran sungai, drainase, dan saluran pembuangan banyak menjamur bangunan liar seperti kedai, warung, dan rumah tinggal warga.

Misalnya sepanjang aliran Sungai Krueng Baro, Krueng Tiro, dan saluran Krueng Tukah.

Pihak terkait seperti Balai Dungai Wilayah-I Sulatera, sebagai penanggung jawab harus melakukan penertiban sepanjang sungai pinggir jalan sehingga mencegah banjir dan kemacetan lalu lintas. Karena itu mengundang bencana lebih besar di masa depan. (OL-16)

BERITA TERKAIT