15 February 2023, 17:26 WIB

Drainase Buruk Picu Banjir Di Kota Makassar


Lina Herlina | Nusantara

Medcom
 Medcom
Ilustrasi

BANJIR di sejumlah wilayah Kota Makassar, Sulawesi Selatan, berangsur surut. Sebagain warga yang mengungsi sudah mulai pulang ke rumah  masing-masing, Rabu (15/2).

Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto mengakui jika banjir  yang terjadi di Kota Makassar karena sistem drainase yang tidak bagus dalam mengalirkan air. Sehingga menurutnya, perlu penanganan jangka panjang, yaitu merevitalisasi sistem drainase. Bahkan jika perlu, kata Danny Pomanto, kanal akan ditambah dan volume drainase di Makassar ditingkatkan.

"Memang harus ada revisi sistem drainase. Barangkali perlu penambahan kanal dan volume drainase yang sudah bisa menampung attack atau serangan bencana hidrometeorologi yang tiba-tiba," kata Danny Pomanto.

Terpisah, pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar, kembali mengeluarkan peringatan dini untuk wilayah Makassar, kemungkinan akan terjadi kembali cuaca ekstrem, yang bisa memicu banjir dan bencana hidrometeorologi lainnya.

"Masih ada potensi cuaca ekstrem beberapa hari ke depan. Namun skalanya lebih kecil dibandingkan saat hujan lebat memicu banjir pada Senin, 13 Februari 2023. Tapi tetap harus ada langkah antisipasi," ungkap Hanafi Hamzah, Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG wilayah IV Makassar

Saata ini, sebagaian wilayah Sulsel dan Kota Makassar masih mengalami hujan dengan intensitas tinggi hingga sedang. "Cuaca ekstrem diikuti potensi gelombang tinggi di laut. Di sebagian wilayah perairan barat Sulsel diperkirakan terjadi gelombang dengan ketinggian 1,25 hingga 2,5 meter. Sedangkan rough sea atau gelombang tinggi itu dari 2,5 meter sampai 4 meter itu terjadi di selat Makassar bagian selatan," lanjut Hanafi.

Tim prakirawan BMKG juga mencatat hasil pemantauan dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya potensi peningkatan curah hujan di wilayah Sulsel. Terpantau adanya tekanan rendah (low pressure area) di wilayah Australia bagian utara yang menginduksi peningkatan kecepatan angin dan membentuk daerah konvergensi. (OL-15)

BERITA TERKAIT