PASOKAN dan harga minyak goreng di pasar tradisional dan moderen di Kota Palembang, Sumsel, saat ini masih menjadi perhatian besar. Hal itu lantaran minyak goreng kemasan maupun curah, harganya sudah cukup tinggi di pasaran.
Apalagi, saat ini sudah mendekati bulan Ramadan. Kekhawatiran atas pasokan dan harga yang semakin tak terkontrol harus segera disikapi.
Untuk itu, Kepolisian Resor Kota Besar Palembang ikut turut andil dalam mengawasi pasokan dan harga migor di Palembang. Kapolrestabes Palembang Kombes Mokhamad Ngajib mengatakan pihaknya akan terus melakukan pemantauan demi menghindari penimbunan minyak goreng di Palembang.
"Dikhawatirkan adanya penimbunan minyak goreng, kita akan lakukan pemantauan rutin terhadap minyak goreng. Sebab menjelang bulan Ramadan ini, biasanya menjadi momen oknum nakal, dan kami akan mengantisipasi hal ini," jelasnya, Minggu (12/2).
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Palembang, Ratu Dewa memastikan ketersediaan minyak goreng mencukupi menjelang memasuki Ramadan. Ia telah melakukan sidak ke pasar tradisional Lemabang dan ke PT Indokarya Internusa selaku salah satu distributor migor di Palembang.
"Berdasarkan hasil sidak diperoleh informasi bahwa ketersedian minyak goreng dalam kondisi cukup utk memenuhi kebutuhan masyarakat sehari-hari khususnya menjelang bulan suci Ramadan," kata dia.
Dari hasil pantauan, harga minyak goreng mulai dari harga Rp15.000 hingga Rp22.000 per liter tergantung pada merek. Sementara minyak goreng curah terpantau dijual Rp15.500 per liter.
Ratu Dewa mengungkapkan, pihaknya akan terus mengawasi harga sembako dan kebutuhan lainnya menjelang memasuki bulan Suci Ramadan. Sehingga kebutuhan masyarakat seperti minyak goreng tidak mengalami kenaikan signifikan. Ia mengimbau kepada pedagang untuk tidak seenaknya menaikan harga. Sebab harga minyak goreng sudah diatur.
"Kami akan terus mengecek untuk memastikan kebutuhan di pasar tetap stabil dan tak ada oknum pedagang yang nakal menaikan harga semaunya," pungkasnya. (OL-15)
