STOK minyak goreng kemasan bersubsidi, MinyakKita di Kota Palu, Sulawesi Tengah, melimpah. Namun, harga MinyakKita di pasaran melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Pantauan Media Indonesia di Pasar Tradisional Inpres Manonda (PTIM) Palu, harga MinyakKita yang merupakan minyak goreng subsidi dari Kementerian Perdangangan dijual pedagang Rp16.000 per liter. Harga itu mengalami penaikan Rp2.000 dari HET yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp14.000 per liter.
"Harga Rp16.000 sudah harga kesepakatan semua pedagang di PTIM Palu," aku salah satu pedagang, Hendra Nua ditemui di PTIM Palu, Selasa (7/2).
Menurutnya, pedagang tidak bisa menjual MinyakKita sesuai HET karena modal pengambilan dari distributor sudah naik. Otomatis, pedagang menaikkan harga jual untuk mendapatkan untung.
"Harga di distributor Rp15.000 per liter, kami cuman ambil untung Rp1.000 dengan menjual Rp16.00 per liter," imbuh Hendra.
Pedagang lainnya, Burhan menambahkan, meski harga MinyakKita naik Rp2.000 dari HET. Namun secara umumnya harga masih terjangkau warga. "MinyakKita yang pedagang jual masih lebih murah lah. Makanya meski naik Rp2.000 penjualannya tetap tinggi," tandasnya.
Terpisah, Kepala Perum Bulog Sulteng, David Susanto menjelaskan, bahwa stok MinyakKita yang beredar di pasaran Sulteng khususnya Palu melimpah dan diperkirakan mencukupi kebutuhan hingga Idul Fitri 2023 mendatang. "Memang ada penaikan harga yang terjadi di pasaran, namun penaikan itumasih wajar. Yang pasti stoknya banyak," tutupnya. (OL-15)
