06 February 2023, 22:24 WIB

Paket Pekerjaan Jalan Waiwerang-Lite-Waiwadan Terancam Gagal Lelang


Fransiskus Gerardus Molo | Nusantara

Metro TV/Fransiskus Gerardus Molo
 Metro TV/Fransiskus Gerardus Molo
Pengerjaan jalan Waiwerang-Lite-Waiwadan

RENCANA pembangunan ruas jalan Waiwerang-Lite-Waiwadan yang menjadi jalan poros tengah dan menghubungkan tiga kecamatan di Pulau Adonara, Flores Timur, NTT, terancam gagal. 

Hotmix yang telah lama dirindukan masyarakat Adonara Tengah dan Adonara Barat ini pun sepertinya masih sebatas angan-angan. Pasalnya, paket pekerjaan untuk peningkatan ruas jalan Waiwerang-Lite-Waiwadan dengan anggaran Rp15 M yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) hingga kini belum juga dilakukan proses pelelangan.

Hal ini diungkapkan anggota DPRD Flores Timur Fraksi PDI Perjuangan Philipus Sanga Golek kepada Metro TV pada Senin (6/2).

Diungkapkan Philip, dana ini sudah ada kepastiannya pada bulan November 2022. Namun OPD Teknis PUPR Flores Timur tampak lamban dan seolah cuek. Sebab hingga saat ini Surat Keputusan (SK) untuk PPK saja belum diberikan oleh Dinas PUPR Flores Timur untuk melakukan pelelangan pada paket pekerjaan tersebut.

Sesuai jadwal proyek pembiayaan, Dana DAK seharusnya sudah mulai dilelang pada januari 2023.

"Sementara seperti yang kita ketahui proses pelelangan memakan waktu 2 hingga 3 bulan lamanya sehingga targetnya Surat perintah kerja (SPK) dapat ditanda tangani sekitar bulan Mei atau Juni, mengingat lotus pekerjaannya berada pada daerah yang terkenal curah hujan dengan intensitas tinggi," ucap Philip.

Baca juga: Srikandi NTT Gelar Standup Comedy Bareng Anak Muda Kupang

Pekerjaan ruas jalan ini sangat dinantikan masyarakat Kecamatan Adonara Tengah dan Adonara Barat, karna ruas ini menjadi akses jalan utama untuk memasarkan hasil komoditi para petani di dua kecamatan ini.

Selama ini masyarakat di dua kecamatan (Adonara Tengah dan Adonara Barat) terpaksa melalui jalan yang rusak, berlubang, licin dengan risiko yang tinggi, apalagi di saat musim hujan seperti ini.

"Tampak kendaraan yang mogok karna terjebak arus banjir, kadang juga longsor yang mengakibatkan jalan terputus, akhirnya masyarakat  terisolasi dan tidak bisa kemana-mana," tuturnya.

Philip juga menyayangkan sikap OPD Teknis PUPR Flores Timur yang seolah tidak serius dan bergerak lambat dalam bekerja seperti ini. Hal ini dapat mengakibatkan banyak proyek yang gagal di Flores Timur dan juga merugikan masyarakat Flores Timur.

Sementara itu, Kepala Desa Lewobele Viktor Nare Kota menyebut warga di tiga kecamatan berharap pemerintah setempat segera memperbaiki jalan yang terdampak banjir.

"Harapan seluruh masyarakat Adonara Tengah agar memperbaiki jalan karena akses jalan terdampak banjir bandang hingga saat ini belum diperbaiki," pungkasnya.(OL-5)

BERITA TERKAIT