03 February 2023, 19:52 WIB

Jumlah Pengguna QRIS Di NTT Meningkat Pesat


Palce Amalo | Nusantara

ANTARA
 ANTARA
Pembayaran dengan menggunakan QRIS. 

MASYARAKAT Nusa Tenggara Timur (NTT) yang telah mengunakan aplikasi Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) sampai akhir 2022 mencapai 137.459 orang.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTT  Donny Heatubun menyebutkan, jumlah pengguna QRIS pada 2022 meningkat pesat jika dibandingkan pengguna QRIS sampai akhir 2021 sebanyak 15.000 orang. Setidaknya mereka melakukan transaksi mengunakan QRIS sebanyak satu  kali.

"Sebagai sistem pembayaran non-tunai yang baru diluncurkan pada 2019, QRIS merupakan sistem pembayaran yang CEpat, MUdah, MUrah, Aman, dan Handal (Cemumuah). Bank Indonesia terus berkomitmen untuk meningkatkan penggunaan QRIS melalui sisi supply (merchant QRIS) dan demand (pengguna QRIS). Dari sisi supply, Bank Indonesia mendorong pertumbuhan pedagang pengguna QRIS atau merchant dengan meluncurkan program pasar SIAP QRIS," katanya di Kupang, Jumat (3/2).

Menurutnya, selama 2022 sebanyak lima pasar tradisional di NTT telah menjadi pasar SIAP QRIS yakni pasar Oeba dan pasar Kasih Naikoten di Kota Kupang, Pasar Baru di Atambua, Kabupaten Belu, Pasar Boubou di Kabupaten  Ngada, dan Pasar Nataga di Kabupaten Sabu Raijua. Selain itu, pusat perbelanjaan Transmart di Kota Kupang diluncurkan sebagai pusat perbelanjaan SIAP QRIS.

Menurutnya, dengan melalui perluasan merchant QRIS, jumlah merchant di akhir 2022 tercatat sebanyak141.727 pedagang. Selama Januari-Oktober 2022, di NTT terdapat 952.073 transaksi QRIS dengan total nominal sebesar Rp129,83 miliar dengan mayoritas transaksi terjadi di  Kota Kupang. Selain untuk kegiatan perdagangan, terdapat berbagai merchant QRIS yang menggunakan QRIS dalam skema lainnya, yaitu untuk melakukan transaksi pemerintah daerah, parkir, sumbangan sosial di rumah ibadah.

Menurutnya, Pemerintah daerah di NTT telah menyediakan fasilitas pembayaran pajak PBB-P2, pajak kendaraan bermotor di Samsat, retribusi pasar. Hal ini juga sebagai salah satu upaya mendorong peningkatan Pendapatan Ekonomi Daerah (PAD). Selain itu, mempertimbangkan kemudahaan dalam pengelolaan keuangan, beberapa rumah ibadah, seperti gereja, masjid, pura telah menyediakan QRIS bagi para jemaat.

Dari sisi demand, tantangan untuk meningkatkan pengguna QRIS adalah masyarakat yang belum terinformasi dan merasakan cara dan manfaat dari penggunaan QRIS. Maka dari itu, Bank Indonesia telah melakukan 29 kali sosialisasi selama 2022 di berbagai komunitas. (OL-15)

 

BERITA TERKAIT