PERAYAAN Cap Go Meh di Pulau Kemaro di Palembang kembali digelar setelah ditidiakan akibat pandemi Covid-19. Gelaran Cap Go Meh itu pun selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Palembang. Bukan hanya wisatawan lokal hingga mancanegara.
"Tahun ini kita kembali menggelar perayaan Cap Go Meh di Pulau Kemaro, seperti tiga tahun lalu. Memang saat pandemi, perayaan ini ditiadakan
karena meminimalisir penyebaran pandemi Covid-19," jelas Tjik Harun, pengelola Pulau Kemaro Palembang, Rabu (1/2).
Selama perayaan Gap Go Meh di Pulau Kemaro, jelas Tjik Harun, pihaknya menyiapkan jembatan tongkang dan kapal gratis bagi warga yang akan menyeberang. Perayaan Cap Go Meh ini digelar 3-4 Februari mendatang. "Untuk pemasangan jembatan penyeberangan menggunakan tongkang sudah dilakukan pada 31 Januari dan sekarang sudah bisa digunakan untuk para pengunjung yang ingin ke Pulau Kemaro," kata dia.
Diakuinya jembatan penyeberangan ke Pulau Kemaro ini dibuka sampai 4 Februari. Pihaknya pun sudah mempersiapkan kegiatan Cap Go Meh, mulai dari pembersihan hingga persiapan ibadah dan juga sentra UMKM di Pulau Kemaro. "Yang kita utamakan untuk upacara keagamaan. Untuk itu bukan dilihat ramainya, melainkan bisa beribadah dengan aman dan baik," ungkapnya.
Dijelaskan Harun, untuk ke Pulau Kemaro ini bisa dua alternatif dari jalan darat kita siapkan jembatan penyeberangan dari tongkang dan untuk dari sungai sudah sediakan kapal khusus. "Pengunjung yang mau naik kapal bisa dari Kelenteng Serikat di 16 Ilir atau Seberang Kelenteng Dewi Kwan Im. Itu gratis, namun hanya pada 3 Februari saja," ucapnya.
Dijelaskan Cap Go Meh, merupakan puncak perayaan Imlek yang yang dirayakan oleh masyarakat keturunan Tionghoa yang tersebar di berbagai penjuru dunia termasuk di Indonesia. "Jadi, hari ke-15 ini merupakan akhir dari sebuah rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek sesuai dengan penanggalan kalender lunar yang berdasarkan perhitungan fase bulan," pungkasnya. (OL-15)