PADA 25 Januari lalu, Indonesia memperingati Hari Gizi Nasional, yang tema besarnya adalah stunting, yakni masalah kurang gizi dan nutrisi kronis yang ditandai dengan tinggi badan anak lebih pendek dari standar anak seusianya. Beberapa di antaranya mengalami kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal seperti lambat berbicara atau berjalan, hingga sering mengalami sakit. Berdasarkan data pemerintah pada 2022, prevalensi stunting di Sumatra Utara, termasuk Medan, termasuk tinggi yaitu sebesar 21,1%,
“Stunting bisa dialami semua anak dari berbagai level ekonomi. Jadi penyebab masih tingginya angka stunting di Indonesia sangat kompleks. Banyak orangtua tidak menyadari pemeriksaan kesehatan secara dini untuk anak itu dapat membantu mencegah stunting dan penyakit-penyakit lainnya, termasuk diabetes yang saat ini banyak dialami oleh anak-anak usia dini,” kata Prof Aman Bhakti Pulungan, salah satu pendiri Klinik AP&AP Pediatric Growth and Diabetes Center dalam sambutan pembukanya yang bertajuk Cegah dan Atasi Stunting Segera untuk Mencapai Generasi Emas.
Baca juga: Pemkot Kendari Gencarkan Program Penurunan Angka Stunting
Klinik AP&AP, yang sukses di Jakarta, kini, melebarkan sayapnya dengan membuka cabang di Kota Medan untuk membantu masyarakat Medan dan sekitarnya guna meningkatkan kualitas kesehatan, terutama kesehatan anak.
“Seorang anak memiliki hak untuk dapat tumbuh kembang agar mendapatkan tinggi dan kemampuan yang optimal sehingga saya percaya bahwa ini merupakan visi misi daripada klinik AP&AP untuk dapat mewujudkannya. Dengan diresmikannya klinik AP&AP Medan, tentunya kita sebagai masyarakat kota Medan mengharapkan pelayanan kesehatan anak dapat terjamin di klinik ini tanpa harus berobat ke luar negeri. Hal ini senada dengan program bapak presiden tentang medical tourism yang sudah mengingatkan bahwa satu klinik harus dapat memberikan pelayanan terbaik,” kata Ketua Tim Penggerak PKK Kota Medan Kahiyang Ayu M Bobby Afif Nasution.
Pelayanan Klinik AP&P berfokus pada penyakit tidak menular, seperti diabetes, stunting, dan penyakit tiroid, tetapi juga mencegah penularan penyakit menular dengan meningkatkan cakupan vaksinasi di Medan dan sekitarnya.
“Kami ingin agar pasien dengan kasus sulit ataupun kompleks di Sumatera Utara dan Aceh dapat terlayani dengan cepat tanpa harus keluar terlalu jauh karena semua penanganan dan pelayanan best practice dapat diberikan di Klinik AP&AP Medan,” Kata Anton Pudjiadi, satu pendiri Klinik AP&P Pediatric Growth and Diabetes Center lainnya.
“Melalui kerja sama dengan Klinik AP&AP ini, kami yakin tujuan menyehatkan anak Indonesia ini dapat sustained dan dunia kesehatan anak dapat bergerak maju secara pesat. Dukungan teknologi dan ilmu pengetahuan anak akan tumbuh dan kami di Prodia sebagai layanan laboratorium kesehatan akan siap dalam menyambut generasi anak sehat di Indonesia,” kata AVP Business & Marketing PT Prodia Widyahusada, Tbk Dwi Yuniati Daulay.
Klinik AP&AP Pediatric Growth and Diabetes Center di Medan menghadirkan pakar Kesehatan terkemuka dengan pakar-pakarnya yang di antaranya adalah dokter spesialis anak konsultan endokrin Melda Deliana, Karina Sugih Arto, dan Welas Bestari.
Selain itu, Klinik AP&AP juga memiliki laboratorium yang berkolaborasi dengan Prodia yang bertaraf internasional untuk memberikan kenyamanan pada pasien untuk mendapatkan pelayanan hanya dalam satu tempat dan satu waktu.
Klinik Anak AP&AP, yang fokus dalam memberikan pelayanan kesehatan komprehensif yang holistik bagi anak. Berpusat kepada tumbuh kembang anak dan diabetes serta genetic based yang didukung dengan layanan pemeriksaan laboratorium kesehatan terbesar di Indonesia.
Kerja sama Prodia dengan Klinik Anak AP&AP ini merupakan kerja sama official pertama yang diharapkan dapat berkontribusi bersama dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan anak di Indonesia. (RO/OL-1)