30 January 2023, 20:34 WIB

Usaha Penggilingan Padi di Klaten Kehabisan Stok Gabah


Djoko Sardjono | Nusantara

MI/DJOKO SARDJONO
 MI/DJOKO SARDJONO
Aktivitas penggilingan padi di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah

KONDISI memprihatinkan kini dialami para pelaku usaha penggilingan padi. Kegiatan usaha mereka terseok-seok jutru di saat harga beras melambung.

Hal itu disampaikan Joko Riyanto, pelaku usaha penggilingan padi dan
pengusaha beras di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, kepada Media
Indonesia, Senin (30/1).

Saat ini, pelaku usaha penggilingan padi banyak yang mengeluh karena
masalah ketersediaan gabah. Hampir semua usaha penggilingan kehabisan
stok gabah.

Selain belum musim panen, harga gabah sekarang mahal. Sehingga, pelaku
usaha penggilingan padi mengalami kesulitan dalam pengadaan gabah hasil
panen petani.

"Saya sendiri juga tidak punya stok gabah,� kata Wakil Ketua Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras (Perpadi) Jawa Tengah tersebut.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Klaten Jajang Prihono membenarkan harga beras di pasar sekarang mahal. Karena, harga gabah hasil petani juga sudah tinggi.

Untuk menekan harga beras di pasar, langkah apa yang perlu dilakukan itu akan secepatnya dikoordinasikan dengan organisasi perangkat daerah
terkait.

Langkah untuk menekan harga beras, menurut Jajang, bisa saja dengan
operasi pasar. Tapi, untuk itu perlu dibicarakan secara matang agar
tidak timbul gejolak.

"Memang, harga beras di pasar bertahan tinggi, tapi masyarakat tidak
perlu khawatir. Karena, ketersediaan beras di Kabupaten Klaten masih
aman," katanya.

Berdasarkan pantauan di Pasar Gede Klaten, harga beras masih bertahan
tinggi. Beras medium di pedagang Rp12.000 per kg dan premium Rp13.000
per kg.

"Harga beras masih tinggi. Stok pun terbatas sekarang. Saya order beras
satu ton di penggilinggan padi, hanya dikirim dua kuintal," kata
Triyanti, pedagang. (N-2)

BERITA TERKAIT