27 January 2023, 16:10 WIB

Banjir Bandang dan Tanah Longsor Landa Kota Manado


Voucke Lontaan | Nusantara

MI/VOUCKE LONTAAN
 MI/VOUCKE LONTAAN
Anggota Brimob Polda Sulawesi Utara mengevakuasi warga yang rumahnya dikepung banjir

CURAH hujan deras dengan intensitas tinggi yang menyelimuti Kota Manado dan sekitarnya, Jumat (27/1) sekitar pukul 04:00 wita dini hari hingga pukul 11:44 Wita menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor di sejumlah titik.

Pemantauan di lapangan, hampir semua jalan protokol di Kota Manado terendam air dengan ketinggian hingga sekitar 2 meter. Tidak sedikit  kendaraan bermotor baik roda dua dan roda empat terperangkap banjir bandang.

Para pengemudi kendaraan yang  menuju Bandara Sam Ratulangi tidak bisa tembus. Sebab, jalan ruas jalan tersebut tergenang air. Begitu pula dengan landasan pacu Bandara Sam Ratulangi Manado.

Banjir bandang akibat meluapnya Daerah Aliras Sungai (DAS) Tondano, DAS Tikala, DAS Wanea. Ratusan rumah penduduk terendam air. Di antaranya di Kelurahan Dendengan Luar, Kelurahan Perkamil, Kelurahan Mahawu, Kelurahan Ternate Tanjung, Kelurahan Singkil, Kelurahan Banjer, Kairagi dan Kelurahan Wanea dan Ranotana.

Tanah longsor

Sementara tanah longsor terjadi di  Kelurahan Singkil, dan di Komplek rumah jabatan Lantamal VIII, Kelurahan Kairagi, Kecamatan Paal II.
Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey bersama Wakil Gubernur Steven Kandouw, juga memantau langsung disejumlah titik wilayah penduduk yang terendam air.
 
"Saya imbau warga tetap waspada terhadap bencana susulan. Apalagi cuaca ektrim datang secara tiba tiba," ujar Gubernur Olly Dondokambey.

Personel Polda Sulawesi Utara dan jajaran melakukan penanganan banjir yang terjadi di wilayah Kota Manado dan sekitarnya. Kabid Humas Polda Sulut Komisaris Besar Jules Abraham Abast, mengatakan, penanganan dilakukan dengan menerjunkan personel gabungan dilengkapi peralatan SAR kepolisian, di beberapa lokasi yang terdampak banjir.

"Salah satunya di wilayah Kecamatan Tuminting, Kota Manado. Personel Direktorat Samapta Polda Sulut sudah diturunkan ke lokasi, dilengkapi dengan perahu karet untuk mengevakuasi warga korban banjir ke tempat yang lebih aman," katanya.

Sejumlah personel Samapta Polda Sulut melakukan evakuasi warga yang terjebak banjir di Ternate Tanjung, Kecamatan Singkil Manado.

Terpantau akibat hujan terus menerus sejak Jumat dini hari, enyebabkan air menggenangi pemukiman warga hingga mencapai dada orang dewasa.

"Personel Samapta Polda Sulut bersama Basarnas langsung bergerak melakukan evakuasi terhadap sejumlah warga yang masih terjebak di tengah banjir di Ternate Tanjung Lingkungan 3. Petugas berhasil mengevakuasi 6 orang, yaitu 3 lansia dan 3 balita," ujarnya.

Petugas gabungan dari Samapta Polda Sulut dan Basarnas juga menyiagakan sejumlah peralatan evakuasi, antara lain perahu karet di lokasi tersebut.

"Petugas menyiagakan 2 buah perahu karet di lokasi tersebut, 1 perahu karet dari Samapta Polda dan 1 lagi dari Basarnas," katanya.

Kombes Jules Abraham Abast mengatakan, beredarnya kabar di media sosial terkait akses jalan Manado-Amurang yang tertutup longsor di Desa Munte dan tidak bisa dilalui kendaraan, tidak sepenuhnya benar alias hoaks.

"Personel Polres Minahasa Selatan langsung turun ke jalan memantau situasi terkini. Memang ada 2 tiang Telkom dan sebuah pohon roboh, namun akses jalan masih bisa dilalui kendaraan," ujarnya.

Menurutnya, tidak terdapat korban jiwa dalam kejadian tersebut karena jauh dari pemukiman masyarakat. Tidak pengendara yang jadi korban  karena pada saat kejadian tidak ada kendaraan yang melintas. (N-2)

BERITA TERKAIT