25 January 2023, 17:22 WIB

Gelombang Tinggi Landa Jawa, Ribuan Nelayan Pantura Jateng Kembali Berhenti Melaut


Akhmad Safuan | Nusantara

ANTARA
 ANTARA
Ilustrasi

GELOMBANG tinggi kembali terjadi di perairan Laut Jawa Brebes-Rembang, Jawa Tengah. Bahkan di perairan Karimunjawa, ketinggian gelombang mencapai 2,5 meter-4 meter yang mengakibatkan ribuan nelayan berhenti melaut.

Pemantauan Media Indonesia Rabu (25/1) ribuan nelayan di pantura Jawa Tengah Brebes-Rembang sejak pagi memilih berhenti melaut. Para nelayan menyadarkan perahu dan kapal di pelabuhan serta muara sungai seperti Wonokerto dan Pelabuhan Perikanan Nusantara (Pekalongan), Ngeboom dan Gringsing (Batang), Tawang dan Bandengan (Kendal) Tambaklorok (Semarang) dan Moro (Demak), karena gelombang di Laut Jawa kembali meninggi.

Gelombang tinggi tersebut sangat berbahaya bagi nelayan terutama yang menggunakan kapal berukuran kecil hingga sedang. "Gelombang laut mulai mengganas lagi, kita tidak berani mencari ikan," ujar Slamet,50, nelayan dengan perahu sopek di Bandengan, Kendal.

Hal serupa diungkapkan Sriyono, 45, nelayan di Wonokerto, Pekalongan bahwa sejak pagi gelombang laut kembali tinggi sehingga ratusan nelayan di wilayah ini tidak ada yang berani melaut. "Kapal poursesin saja gak berani jika gelombang di atas 2,5 meter apalagi kita dengan perahu kecil," tambahnya.

Sementara itu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang kembali memperingatkan terjadi gelombang tingginya di beberapa perairan di Jawa Tengah hingga Kamis (26/1). "Terdapat pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari barat laut - timur laut dengan kecepatan angin berkisar 5 knot-30 knot, sehingga gelombang 2,5 meter berpotensi terjadi di perairan Brebes-Rembang," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang Retno Widyaningsih. (OL-15)

BERITA TERKAIT