GELOMBANG tinggi Laut Jawa sudah mereda. Hal ini membuat pelayaran antarpulau kembali dibuka dan ribuan nelayan di pantura Jawa Tengah mulai melaut setelah tiga pekan istirahat.
Kamis (12/1) sejak dini hari ribuan nelayan dengan berbagai jenis dan ukuran kapal di pantura Pekalongan, Batang, Kendal, Semarang dan Demak, Jawa Tengah kembali melaut setelah dua pekan berhenti akibat gelombang tinggi di Laut Jawa.
Kembalinya nelayan di pantura melaut menjadikan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di beberapa daerah kembalo beroperasi meskipun belum pulih seperti saat kondisi normal. "Sejak pagi bongkar muat ikan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan nkembali berlangsung, kapal-kapal ikan poursesin juga mulai datang dan pergi," ujar Slamet, seorang ABK kapal ikan di Pekalongan.
Kepala UPTD TPI Kota Pekalongan, Muhammad Mahson mengatakan akibat terhenti pelelangan ikan selama dua pekan, kerugian ditanggung pemerintah cukup besar hingga capai ratusan juta rupiah. "Sekarang sedikit lega karena nelayan sudah mulai melaut," tambahnya.
Turunnya ketinggian gelombang laut juga membuat pelayaran antarpulau kembali dioperasikan. "Beberapa kapal layar motor (KLM) Phinisi sudah mulai mengirim barang dari Tanjung Emas ke Kalimantan," ujar Tony, seorang nakhoda KLM di Semarang.
Demikian juga Kapal Motor Penumpang (KMP) Kalibodri, juga telah meninggalkan Pelabuhan Kendal, Jawa Tengah untuk kembali berlayar menuju ke Kumai, Kalimantan Tengah dengan membawa ratusan penumpang, kendaraan dan barang. KMP Kalibodri sempat tidak berlayar karena terkendala tingginya gelombang laut. (OL-15)