10 January 2023, 21:15 WIB

Tahun 2023, BI Sultra Target 120 Ribu Pengguna QRIS


Rahmat Rullah | Nusantara

MI/Ramdani
 MI/Ramdani
Ilustrasi: transaksi digital (QRIS)

KAWASAN Indonesia secara menyeluruh mulai menggunakan sistem pembayaran secara digital, salah satunya menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Ini merupakan standarisasi pembayaran dari Bank Indonesia agar proses transaksi menjadi lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.

Salah satu program yang digencarkan oleh Kantor Perwakilan (KPW) Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara (Sultra)  di tahun 2023 ini menargetkan 120 ribu pengguna baru pembayaran secara digital atau QRIS.

Kepala BI Sultra Doni Saptadijaya mengatakan, meski belum ada keputusan dari pusat, tapi tahun ini ia menargetkan sekitar 120 ribu pengguna baru QRIS.

"Kami terus melakukan berbagai upaya perluasan salah satunya adalah bagaimana bisa menerapkan transaksi keuangan pemerintah daerah dalam hal ini bekerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota untuk pembayaran retribusi pajak menggunakan QRIS," ungap Doni, Selasa (10/1/2023)

Ia menambahkan, transaksi yang dilakukan melalui retribusi maupun pajak memiliki jumlah yang cukup besar. "Upaya kami selanjutnya adalah bagaimana untuk mengoptimalkan penggunaan QRIS di pasar-pasar yang ada di Kota Kendari," jelas Doni.

Dirinya juga konsisten akan terus memberikan pendampingan dan melakukan sosialisasi penggunaan QRIS kepada lintas sektor mulai pelaku usaha, sekolah dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) di Kendari.

"Sistem pembayaran non tunai memberikan manfaat yang sangat besar di antaranya penjual tidak lagi harus menyiapkan uang kembali, transaksi lebih mudah, aman, cepat bahkan dapat menekan peredaran uang tak layak edar hingga uang palsu," tukasnya. (OL-13)

Baca Juga: Volume Transaksi QRIS Terus Meningkat 18,4% Dibanding 2021

BERITA TERKAIT