POLRI kerahkan sebanyak 120 personil dalam Operasi Aman Nusa 2 penanganan gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,9 yang mengguncang wilayah Pantai Utara Maluku Barat Daya, Maluku pada Senin (10/1) pukul 00.47 WIB.
"Polri telah menggelar Operasi Amman Nusa 2 gempa di Maluku dengan libatkan 120 Polri dari Polres Kepulauan Tanimbar," kata Asisten Operasi (Asops) Kapolri Irjen Agung Setya Imam Effendi, Senin (10/1).
Baca juga: Tiga Warga Bojonegoro Terseret Arus Sungai, Satu Orang Selamat
Agung mengatakan adapun korban material atas gempa bumi tersebut ialah 38 bangunan atau rumah rusak ringan dan lima bangungan atau rumah rusak ringan.
"Rusak berat; 20 bangunan atau rumah," sebut Agung.
Lebih lanjut, Agung mengatakan terdapat satu korban meninggal dunia dalam korban tersebut dan satu korban luka ringan. Ia mengatakan, identitas korban meninggal berinisial Yohakim Laiyan, (46), Laki-laki, beralamat di Desa Lauran RT 003 RW 001, Tanimbar Selatan, Kepulauan Tanimbar, Maluku.
"Saat Terjadi Gempa tanggal 10 Januari 2023 sekitar pukul 02.47 WIT. Korban sementara menyelam untuk mengambil hasil laut berupa teripang yang berada di wilayah perbatasan laut Desa Lauran dan Desa Oililit Timur," sebut Agung.
Diberitakan sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis terjadinya gempa di Maluku yang terjadi pada Selasa 10 Januari 2023 pukul 00.47.34 WIB menggncang wilayah Pantai Utara Maluku Barat Daya, Maluku.
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 7,37° LS ; 130,23° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 136 Km arah Barat Laut Maluku Tenggara Barat, Maluku. Episenter berada pada kedalaman 130 km.
Menurut Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dengan melihat lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah. Hasil analisis mekanisme sumber juga menunjukkan bahwa gempa Maluku memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Berdasarkan hasil pemodelan tsunami, gempa Maluku M 7,9 tersebut menunjukkan adanya potensi tsunami dengan tingkat ancaman siaga dan waspada. Namun hasil pemodelan tsunami dengan parameter update (Mw 7,5), tidak menunjukkan adanya potensi tsunami.
Sementara itu, berdasarkan observasi 4 Tide Gauge di sekitar sumber gempabumi yakni Seira, Adaut, Lirang, dan Larat, juga tidak menunjukkan adanya anomali atau perubahan tinggi muka air laut yang signifikan. (OL-6)