ANGIN kencang yang melanda seluruh Pulau Bali selama dua hari terakhir mengakibatkan lebih dari 100 pohon perindang bertumbangan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali Made Rentin mengatakan, petugas terus melakukan identifikasi bencana angin kencang yang melanda Bali mulai Senin (2/1) kemarin hingga hari ini.
Dari data yang dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bali, angin kencang yang melanda Bali masih terjadi hingga hari ini.
"Untuk itu kami terus melakukan sosialisasi dan imbauan kepada masyarakat agar menjauhi atau menghindari pohon besar, tiang listrik, papan reklame dan sejenisnya. Imbauan itu disampaikan baik secara langsung oleh petugas kami yang ada di seluruh Bali maupun melalui media sosial dan media mainstream. Selamatkan diri sendiri dan keluarga serta lingkungan sekitarnya," ujar Rentin di Denpasar, Selasa (3/1).
Dari data sementara BPBD, sudah lebih dari 100 pohon perindang bertumbangan. Pohon perindang yang dimaksud adalah pohon yang ditanam dan dirawat bertahun-tahun, baik di taman kota, jalan utama, jalan protokol dan perumahan atau permukiman.
Baca juga: Cuaca Buruk, Pesawat Cessna Tujuan Rote Kembali ke Kupang
Pohon tersebut ditanam untuk keindahan, kesejukan kota atau permukiman. Jadi perlu waktu bertahun-tahun untuk menanam kembali
atau bisa pulih seperti sediakala.
"Jumlah tersebut baru bersifat sementara karena petugas terus mendata berbasis kejadian selama sehari kemarin. Itu pun yang didata adalah pohon yang ada di taman, jalan, dan perumahan. Tidak terhitung pohon yang ada di hutan biasa, kebun, atau pedalaman," lanjut dia.
Pohon perindang terbanyak yang roboh berada di Denpasar yakni sebanyak 30 titik. Adapun terbanyak kedua di Kabupaten Badung, sebanyak 26 titik.
Sedangkan sisanya tersebar di 7 kabupaten lainnya di Bali. Diperkirakan, jumlahnya hingga pagi ini terus bertambah. Belum termasuk kerugian lainnya seperti kendaraan yang tertimpa pohon, rumah, gedung, dan beberapa fasilitas publik lainnya.
"Hingga siang ini angin masih sangat kencang. Kami minta warga Bali agar tetap waspada dan hindari pohon besar," ujarnya. (OL-16)