BERBAGAI upaya yang dilakukan oleh Pemprov Kalteng dalam menekan angka inflasi akhirnya membuahkan hasil. Hal itu terlihat dari angka inflasi di Kalteng yang turun dari 6,97% (yoy) peringkat ke 2 nasional, berhasil turun 6,32% (yoy) ke peringkat 9 secara nasional .
Hal ini diungkapkan Sekretaris Daerah H. Nuryakin selaku Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah ( TPID) di Palangkaraya, Senin (2/01) malam. Menurut Nuryakin keberhasilan menurunkan angka inflasi di Kalteng tidak terlepas dari upaya Pemprov Kalteng dan TPID melaksanakan berbagai upaya menekan laju inflasi, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
"Kita perlu bersyukur dengan melaksanakan pasar murah dan pasar penyeimbang,BLT hingga Bansos yang dilaksanakan secara masif di seluruh kabupaten dan kota, mampu mempertahankan daya beli masyarakat. Alhamdulilah secara nasional inflasi kita bisa turun dari posisi ke dua ke posisi sembilan pada akhir Desember 2022, dan ini sebagaimana harapan bapak Gubernur, akhir tahun optimis angka inflasi akan turun," ucap Nuryakin.
Nuryakin menyebut, keberhasilan menurunkan angka inflasi tersebut disamping upaya yang dilakukan, tidak terlepas juga dari ide dan gagasan Gubernur Kalimantan Tengah yang didukung oleh masyarakat, diantaranya aksi Gerakan Tanam Bawang Merah dan Cabai (Gertam Babe) Berkah dan gerakan pemanfaatan lahan dan pekarangan untuk menanam kebutuhan jangka pendek.
Masalah inflasi menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, pada setiap kesempatan, Gubernur H. Sugianto Sabran selalu mengingatkan bahkan menginstruksikan kepada bupati/wali kota agar menganggarkan secara khusus untuk ketahanan pangan di masing-masing
daerah, ujarnya.
"Hal ini dilakukan tentu bercermin dari inflasi yang terjadi saat ini, agar masing-masing daerah kedepan memiliki daya tahan yang kuat apabila terjadi inflasi lagi," tutur Sekda. (OL-13)
Baca Juga: Inflasi 2022 di DIY Sentuh 6,49% Dipicu Telur Ayam dan Tomat