29 December 2022, 19:39 WIB

Fun Farmers Day, Ribuan Petani Lembang Pamerkan Hasil Pertanian


Depi Gunawan | Nusantara

MI/Depi
 MI/Depi
Acara Fun Farmers Day yang diadakan di lapangan Desa Langensari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (29/12).

RIBUAN petani memeriahkan acara Fun Farmers Day Ekspose Pertanian Lembang yang diadakan di lapangan Desa Langensari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (29/12).

Ajang yang baru pertama kali gelar ini sebagai upaya para petani memamerkan atau gelar produk hasil pertaniannya sekaligus  memperkenalkan Lembang sebagai daerah penghasil sayuran berkualitas.

"Kita kemas secara fun atau bahagia bahwa Lembang kaya sumber daya alam (pertanian). Festival pertanian diikuti ratusan kelompok tani dari setiap desa di Kecamatan Lembang," kata Koordinator Penyuluh Pertanian Lembang, W Darwin, di Lembang, Kamis.

Dia mengatakan, terdapat kurang lebih 2 ribu produk aneka hasil pertanian dipamerkan dalam Fun Farmers Day. Adapun tujuan ke depan, pihaknya menginginkan sektor pertanian menjadi bagian dari budaya dan pariwisata.

Disinggung alasan mengapa Fun Farmers Day diselenggarakan menjelang tahun baru, karena pihaknya ingin memperkenalkan kepada masyarakat luas bahwa Lembang memiliki tradisi festival pertanian.


Baca juga: Kota Solo Gelar 14 Panggung Hiburan pada Malam Pergantian Tahun


"Jadi secara tidak sadar kita membantu pemerintah sebenarnya, dengan adanya kegiatan ini hotel menjadi ramai, pedagang ramai, restoran dan tempat wisata juga ikutan ramai," ujarnya.

Lebih jauh, saat ini luas lahan pertanian di Lembang sekitar 4.300 hektare yang ditanami komoditas sayuran, kopi dan bunga. Jika melihat total luasan wilayah, 50% lahan pertanian di Lembang masih terlindungi atau belum terganggu sektor lainnya seperti pariwisata.

"Selama kita ada koordinasi, kolaborasi, justru harusnya bisa saling menguntungkan. Karena dengan adanya pariwisata menjadi daya dorong
pertumbuhan ekonomi, yang penting ditunjang kebijakan jangan sampai lahan produktif terganggu tempat wisata," jelasnya.

Salah seorang petani asal Desa Cikidang, Herman, 42, mengaku ajang ini sebagai momen silaturahmi dengan sesama petani lainnya. Selain itu, kesempatan ini pun dimanfaatkan petani kecil seperti dirinya untuk berkeluh kesah tentang kesejahteraan petani.

"Masalah petani itu banyak, termasuk soal kesejahteraan. Tetapi kita tetap bersyukur atas apa yang telah kita dapatkan selama ini," ucap Herman yang sudah 20 tahun menekuni bidang pertanian. (OL-16)

 

BERITA TERKAIT