PEMERINTAH Kabupaten Gunungk Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), telah bersiap untuk menyambut libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023. Persiapan ini bagian dari pelaksanaan kegiatan branding pembangunan daerah dengan Campaign: The Ultimate Hidden Gem.
Persiapan ini dilakukan demi menjamin kenyamanan dan keselamatan wisatawan. Pada akhir tahun ini, sekitar 140 ribu wisatawan akan datang berlibur di Gunung Kidul selama Nataru.
Perbaikan jalan telah dilakukan agar perjalanan menuju tempat-tempat wisata tidak mengalami hambatan. Terutama di jalur utama Yogyajakarta - Wonosari.
Pemasangan rambu-rambu petunjuk di jalur utama dan alternatif juga telah dilakukan. Rekayasa arus lalu lintas ikut disiapkan dan akan diberlakukan bila nantinya terjadi kemacetan.
Kepadatan diperkirakan bakal terjadi di jalur Gading (Playen) ke kanan, dan baron dibagi dua. Menuju jalur pantaiakan diberlakukan searah bila terjadi peningkatan volume kendaraan. Sementara perbaikan penerangan jalan umum sudah lebih dulu dilakukan.
Baca juga: Jambore Pokdarwis Majukan Wisata Pegunungan Meratus
Sementara untuk menjamin keselamatan di pantai-pantai yang juga akan dipadati pengunjung, Pemkab Gunungkidul telah memperbanyak rambu-rambu larangan berenang.
Persiapan ini telah dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait. Baik itu kepolisian, Sarlinmas Rescue Istimewa, maupun BPBD Gunungkidul untuk menjami keselamatan wisatawan.
Selain itu, seluruh kawasan desa wisata hingga kelompok sadar wisata, juga sudah diminta untuk menata daerah mereka masing-masing. Terutama layanan akomodasi dan kesehatan, untuk menjamin kenyamanan wisatawan.
Fokus Tiga Program Unggulan
Di bawah kepemimpinan Bupati H. Sunaryanta, Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul fokus pada tiga program unggulan. Pembangunan Pariwisata, Investasi, dan Ekonomi Kerakyatan.
Gunung Kidul telah berupaya untuk melakukan pengembangan sektor pariwisata maupun promosi pariwisata yang dalam pelaksanaannya melibatkan lintas sektor. Penguatan community based tourism melalui peningkatan kapasitas kelembagaan dan pengelola desa wisata.
Selain itu, pengembangan transaksi non tunai layanan pembayaran retribusi tempat rekreasi dan olahraga melalui aplikasi Visiting Jogja.
Penguatan kapasitas SDM pelaku usaha pariwisata baik yang tergabung dalam PHRI, PPJI, HPI maupun Desa Wisata dalam digitalisasi branding. Pemasaran, penjualan, sertifikasi pramuwisata, pemandu wisata goa/ caving, pelatihan barista.
Kemudian juga adanya penyelenggaraan event dan sport tourism di destinasi wisata berkolaborasi dengan Pemda DIY. Seperti Gunungkidul Weekend Fest, Geoheritage Cross Country, Keroncong Plesiran.
Hasilnya, Gunungkidul berhasil masuk dalam 9 (sembilan) Kab/Kota Kreatif (KaTa Kreatif) Indonesia Tahun 2022, menyusul berbagai penghargaan lain yang telah diperoleh sebelumnya antara lain.
Dalam program Investasi, Sunaryanta baru saja menghadiri Pencanangan Reformasi Birokasi Tematik dan Peresmian 26 Mall Pelayanan Publik, bertempat di Istana Wakil Presiden Jakarta.
“Sudah diresmikan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas,” ujar Bupati Sunaryanta.
Hadirnya Mal Pelayanan Publik diharapkan mampu meningkatkan serta mempermudah kegiatan berusaha. Kemudian realisasi investasi di Kabupaten Gunungkidul meningkat dari waktu ke waktu.
Program unggulan ketiga yaitu Ekonomi Kerakyatan yang menunjukkan capaian yang positif. Pembangunan gedung show room IKM di Krakal dalam rangka meningkatkan dan pendampingan promosi produk-produk UMKM/IKM di obyek wisata.
Dengan tiga program unggulan Bupati Sunaryanta yang selama ini telah dilaksanakan serta terus berkembang, diharapkan akan memberikan dampak serta impact positif yang nyata bagi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Gunungkidul menuju peningkatan taraf hidup masyarakat. (RO/OL-09)
