POLITEKNIK Indramayu (Polindra) melalui beberapa dosen di Jurusan Teknik mesin, yaitu Meri Rahmi, Delffika Canra, dan Emin Haris bersama beberapa mahasiswa Jurusan Teknik Mesin membuat sebuah sistem press tahu otomatis menggunakan electro pneumatic.
Sistem itu dibuat pada Program Kemitraan Masyarakat Internal 2022 yang dibiayai Polindra melalui Pusat Penelitian Pengabdian Masyarakat (P3M) Polindra yang selanjutnya diserahkan kepada Karmin, pengusaha tahu skala home industry di Desa Lohbener, Kecamatan Lohbener, Indramayu, Jawa Barat.
Pembuatan alat otomatis itu bertujuan untuk membantu permasalahan pengusaha tahu skala home industry terkait percepatan waktu pembuatan tahu, khususnya pada proses press tahu. Selain itu, alat ini membantu untuk mengurangi kelelahan pada saat kerja.
Karmin mengungkapkan, pekerja sering meminta izin untuk tidak bekerja karena kelelahan setelah bekerja, dan sistem kerja yang ada belum optimal sehingga mengakibatkan produktivitas menurun. Informasi dari pekerja menyatakan bahwa sering terjadi keluhan rasa sakit pada tubuh yang berat yang disebabkan oleh alat pencetak dan pengepres tahu yang digunakan belum ergonomis.
Pada saat proses pengepresan tahu, pekerja harus berdiri dan membungkuk dengan rata-rata waktu 8 jam per hari. Berdasarkan hasil wawancara dengan pekerja menyatakan bahwa sekitar enam orang atau sekitar 32% merasa sakit pada bahu kanan, lengan kiri atas, kaki kiri, dan kaki kanan, selebihnya 8 orang atau sekitar 84% merasa sakit pada punggung dan 12 orang atau sekitar 89% merasa sakit pada pinggang.
Baca juga : Melalui CSR, Hisense International Beri Bantuan Alat Medis ke Cianjur
“Keterbatasan tentang pemanfaatan teknologi dan kondisi sumber daya manusia yang ada, kuantitas dan kualitas tahu yang dihasilkan jauh dari yang diharapkan. Saat ini, permintaan tahu sudah mulai meningkat, sehingga produksi tahu juga harus dilakukan secara cepat. Akan tetapi dengan keterbatasan alat dan pekerja, kadang pasokan untuk pemenuhan masih kurang.” ucap Karmin.
“Dengan adanya program pengabdian ini dapat membantu kami dalam mengembangkan usaha tahu skala home industri kami, dan kami berterima kasih atas bantuan yang telah diberikan,” lanjutnya.
Meri mengatakan, dengan sistem itu, proses press tahu untuk skala home industry dapat meningkatkan produktivitas usaha tahu sebesar 45%. Efisiensi waktu proses press dan pemotongan tahu 57.4 % lebih cepat dari proses tradisional.
“Kami berharap dengan adanya alat ini, dapat membantu Bapak Karmin dalam mengembangkan usaha pembuatan tahu dan kami juga berterima kasih kepada Polindra atas bantuan pembiayaan yang telah diberikan dalam program ini,” ujarnya.
Dalam proses penyerahan alat pada mitra, mahasiswa Polindra dan tim pengabdian menjelaskan cara kerja alat secara umum dan kalibrasi alat yang perlu dilakukan secara rutin. (RO/OL-7)