MANTAN petinggi Sunda Empire Lord Rangga yang memiliki nama asli Edi Raharjo mengembuskan napas terakhir. Isak tangis keluarga pecah saat jenazah Lord Rangga tiba di rumah duka di Desa Grinting, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Rabu (7/12) siang.
Usai disalatkan di musala setempat, jenazah langsung dimakamkan.
Isak tangis keluarga pecah sesaat jenazah Rangga tiba di kampung halamannya di Desa Grinting, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes.
Lord Rangga yang memiliki nama asli Edi Raharjo, 55, meninggal dunia Rabu pagi di Rumah Sakit Mutiara Bunda Tanjung, Brebes, akibat penyakit paru yang dideritanya.
Rangga meninggalkan dua orang anak dari mantan istri pertama, empat anak dari mantan istri kedua, serta seorang anak dari istri terakhir. Lord Rangga sempat disemayamkan di rumah istri ketiga di Desa Negla, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes.
Kakak kandung Lord Rangga, Nur Hemah, menuturkan, semasa hidup almarhum dikenal sebagai orang baik. Meski merantau di Jakarta dan jarang pulang ke kampung halaman, jika kembali ke desa selalu mengunjungi seluruh saudaranya.
Terakhir, tutur Nur, almarhum sempat memberikan air dari pengajian untuk kakak iparnya yang sedang sakit dan sembuh.
Baca juga: Ketum Partai Demokrat Kutuk Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar
"Ya pokoknya orangnya baik sama saudara dan tetangga. Kalau pulang ke rumah juga pasti berkunjung ke saudara-saudaranya. Pulang terakhir sekitar sebulan lalu (November)," ujar Nur.
Kepala Desa Grinting, Suhartono, menyampaikan bahwa Lord Rangga jarang pulang ke rumahnya di Brebes, kecuali pada hari-hari besar seperti Lebaran. Menurut dia, almarhum sejak lulus SLTA sudah merantau ke Jakarta.
"Semula Lord Rangga akan dimakamkan di rumah istrinya yang ketiga di Desa Negla, Kecamatan Losari, namun hasil musyawarah akhirnya
dimakamkan di kampung halamannya di Desa Grinting ini," tutur Suhartono.
Usai disalatkan, jenazah Lord Rangga dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Seyoh, Desa Grinting, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes.
Isak tangis keluarga kembali pecah saat jenazah Rangga dimasukkan ke liang lahat. Puluhan pelayat mengantar kepergian sang Lord yang sempat menghebohkan dengan mengaku sebagai petinggi Sunda Empire itu ke tempat peristirahatan terakhir. (OL-16)
