04 December 2022, 18:01 WIB

Semeru Erupsi, Warga Diminta tidak Lakukan Aktivitas Radius 17 Km


mediaindonesia.com | Nusantara

ANTARA/DOK.BNPB
 ANTARA/DOK.BNPB
Luncuran Awan Panas Guguran (APG) Gunungapi Semeru menerjang Jembatan Gladak Perak di Lumajang, Jawa Timur, Minggu (4/12).

PUSAT Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan masyarakat tidak melakukan aktivitas apa pun pada
sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 17 kilometer seiring dengan erupsi yang Gunung Semeru di Jawa Timur.
 
"Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk
Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga 19 km," kata Kepala PVMBG Hendra Gunawan seperti dikutip Antara di Jakarta, Minggu (4/12).
 
Hendra meminta masyarakat agar tidak beraktivitas dalam radius 8 km dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap lontaran batu pijar.
 
Selain itu, ia juga menyampaikan agar masyarakat mewaspadai potensi awan panas guguran, guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, Besuk Sat dan Kali Lanang serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
 
Pada Minggu ini, PVMBG telah menaikkan status Gunung Semeru dari sebelumnya Level 3 atau Siaga menjadi Level 4 atau Awas terhitung mulai pukul 12.00 WIB.


Baca juga: Gunung Semeru Erupsi, Warga Mulai Mengungsi

 
Gunung Semeru secara administratif terletak di Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.
 
Gunung api aktif tersebut dipantau secara visual dan instrumental dari dua pos pengamatan gunung api yang berada di Desa Sumber Wuluh  Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang, serta di Desa Agrosuko, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang.
 
Sejak pukul 00.00 WIB sampai 12.00 WIB, jumlah dan jenis gempa didominasi oleh gempa awan panas dan gempa letusan sebanyak 13 kali. Amplitudo awan panas terekam 40 mm.
 
Sebaran material erupsi berupa lontaran batuan pijar diperkirakan dapat mencapai radius 8 km dari puncak, sedangkan material lontaran berukuran abu saat ini mencapai 12 km ke arah tenggara. Arah dan jarak sebaran material abu tersebut dapat berubah tergantung arah dan kecepatan angin.
 
Sementara itu, luncuran awan panas guguran dan guguran ke sektor tenggara dan selatan dari puncak. Jangkauan awan panas guguran sudah mencapai lebih dari 13 km.
 
Lahar dingin maupun lahar panas dapat terjadi di sepanjang aliran sungai yang berhulu di daerah puncak, khususnya sepanjang aliran sungai. (Ant/OL-16)

BERITA TERKAIT