MENTERI Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama sejumlah pejabat Kemenhub, Sabtu sore (26/11) meninjau progres pembangunan rel layang simpang Joglo, Banjarsari yang sudah memasuki tahap kedua, sejak dilakukan ground breaking pada 8 Januari silam.
Budi Karya mendapatkan penjelasan, mulai Agustus lalu pembangunan jalur ganda kereta api Solo Balapan - Kadipiro + Kailoso itu sudah memasuki tahap kedua, yang disebut dengan pengerjaan sub structure jembatan, sepanjang 270 meter. Hingga per 25 November, progres pekerjaan mencapai 38,52 persen.
Dari paparan disebutkan, bahwa mulai tahun depan yakni Februari - Juli 2023 akan dimulai pekerjaan tahap ke-3 yang merupakan pembangunan erection bentang rangka baja, dan berlanjut erection bentang utama mulai Agustus - Oktober 2023.
Menhub Budi Karya menegaskan, pekerjaan yang sedang dilaksanakan oleh PT Wakita Karya ini sebagai program revitalisasi jalur kereta api Simpang Joglo. "Dan ini sangat penting, mengingat Simpang Joglo merupakan urat nadi pergerakan kereta dari Jakarta menuju Solo untuk terus ke Surabaya," kata dia.
Lebih dari itu, Simpang Joglo dengan tujuh simpang yang dimiliki, selama ini telah membuat kemacetan. Artinya,tanpa ada kereta api sudah sangat macet, dan ditambah kereta api, membuat lalu lintas semakin lama macetnya.
Dia paparkan, melalui kerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR), maka Kemenhub melakukan pengangkatan jalur kereta api ganda, dengan ketinggian tertentu.
"Sementara Kementerian PUPR akan membuat jalan yang lebih besar.. Ada satu simpang yang dihilangkan, sehingga terjadi rekayasa lintas bidang ," tukas Menhub Budi Karya.
Kementerian PUPR kini sedang mematangkan untuk pembangunan underpass Simpang Joglo, dan diharapkan sudah bisa dimulai pada tahun depan.
Di depan wartawan, Menhub Budi Karya menyinggung pekerjaan Viaduk Gilingan yang merupakan bagian pekerjaan jalur ganda lintas Solo Balapan - Kadipiro - Kalioso. " Simpang Joglo tidak bisa dipisahkan dengan viaduk Gilingan," tukas dia.
Pekerjaan membenahi viaduk yang sekarang bersinggungan dengan Masjid Raya Syeikh Zayed, juga Gedung Islamic Center akan dimulai awal 2023. Pembangunan viaduk itu sekaligus normalisasi atau penurunan elevasu jalan di bawah jembatan.
Viaduk Gilingan keberadaannya sangat pendek. Karena itu akan diperdalam, yang nantinya merubah ketinggian dari 3,7 meter menjadi 4,2 meter, sehingga bus bisa lewat. Begitu halnya nanti juga ada viadum atau terowongan yang menghubungkan masjid raya dengan Islamic Center, yang nanti dikerjasamakan dengan Kementerian Agama.
"Kita tidak bisa menaikkan rel,jadi ya dengan memperdalam, sehingga di bawah bus bus yang tadinya tidak bisa lewat, jadi bisa lewat," tegas Budi Karya.
Nilai anggaran proyek yang bertujuan mengatasi kemacetan di simpang tujuh palang Joglo, Banjarsari, Solo, itu mencapai hampir Rp1 triliun, tepatnya Rp980 miliar dengan beberapa tahap pengerjaan. (OL-13)