25 November 2022, 20:10 WIB

Sido Muncul Raih Penghargaan Industri Hijau Level 5


Haryanto | Nusantara

MI/HARYANTO
 MI/HARYANTO
Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat

PT INDUSTRI Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk kembali mendapatkan
penghargaan Industri Hijau Level 5 dari Kementerian Perindustrian
(Kemenperin). Penghargaan yang sama juga didapat perusahaan pada 2017, 2018, dan 2019 juga pada 2020,2021.

Penghargaan tersebut diberikan karena Sido Muncul dinilai telah berhasil menjalankan prinsip keberlanjutan, termasuk pengaplikasian teknologi ramah lingkungan, pada proses bisnis dan rantai pasok usahanya.

Direktur Marketing Sido Muncul Irwan Hidayat mengatakan, penghargaan
Industri Hijau menjadi salah satu target Sido Muncul di bidang lingkungan.

Menurutnya, pemeliharaan lingkungan secara berkelanjutan di area
operasional Sido Muncul memiliki urgensi yang sama pentingnya dengan
keberlangsungan bisnis perusahaan.

Irwan mengakui bahwa penerapan prinsip keberlanjutan pada industri
jamu memiliki tantangan. Terlebih, pengelolaan industri jamu lebih sulit ketimbang farmasi. Pasalnya, limbah industri jamu memiliki kadar biological oxygen demand (BOD) dan chemical oxygen demand (COD) yang tinggi.

"Kami mengembangkan teknologi untuk mengolah limbah. Termasuk, membangun plant dengan tangki up-flow anaerobic sludge blanket (UASB) untuk memproses berbagai varian limbah," kata Irwan, di Hotel Tentrem Semarang, Jumat (25/11).

 

Kelola limbah


Sebagai perusahaan pabrik jamu, lanjut dia, pencapaian Sido Muncul tidak hanya ditunjukkan pada aspek bisnis semata, tetapi juga pada keberhasilan pengelolaan limbah. Karena itu, pihaknya berupaya menjaga lingkungan sekitar dari dampak limbah operasional Sido Muncul, terlebih pada air tanah. Pengelolaan limbah perusahaan tak sekadar dilakukan lewat pengadaan fasilitas.

Irwan mengatakan, demi mengurangi limbah, Sido Muncul melakukan efisiensi bahan baku. Bahan baku berkualitas dengan kadar rendemen zat aktif tinggi dipilih oleh Sido Muncul pada proses produksi. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan bahan baku secara berlebihan.

"Karena itu, Sido Muncul dapat menghasilkan produk dengan zat aktif
yang tinggi, tetapi dengan bahan yang lebih sedikit. Dengan demikian, lebih efisien," ujarnya.

Limbah padat dari proses produksi Sido Muncul, lanjut dia, diolah
menjadi bahan bakar. Efisiensi energi yang didapat pun bisa berlipat. Sido Muncul juga akan membangun dan mengembangkan tempat pembibitan
tanaman rempah.

Bibit tanaman rempah nantinya dibagikan kepada pemerintah dan masyarakat. Tak hanya itu, pihaknya juga memiliki program pengembangan masyarakat, khususnya di sekitar wilayah operasional Sido Muncul. Program tersebut berupa pembangunan lingkungan yang berdampak kepada masyarakat, salah satunya desa wisata.

"Kami membangun desa wisata, seperti desa buah dan desa rempah. Program
tersebut turut dinilai oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yakni seberapa besar dampak perusahaan terhadap
masyarakat dan lingkungan sekitar," tuturnya. (N-2)

 

BERITA TERKAIT