PEMERINTAH Provinsi Jawa Timur menginstruksikan agar seluruh bupati/wali kota di Jatim memaksimalkan pemberian vaksin booster ke-2 bagi lansia. Hal ini diperlukan seiring makin meningkatnya jumlah penderita Covid-19.
"Saya mengajak kepada seluruh bupati/walikota untuk terus memaksimalkan vaksin booster ke 2 bagi kelompok lansia. Upaya ini sebagai ikhtiar kita untuk memberikan perlindungan tambahan bagi kelompok rentan," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Kamis (24/11).
Lansia dipilih menjadi sasaran utama vaksinasi dosis booster tahap kedua, karena memiliki kondisi fisik yang cenderung rentan. "Saya berharap, vaksinasi bagi lansia ini mendapat kawalan yang baik dan dilakukan sesegera mungkin," katanya.
Berdasarkan data Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, target vaksinasi bagi lansia di Jatim sebanyak 4.335.549 orang. Rinciannya, capaian dosis pertama sebesar 80,38%, dosis kedua sebesar 66,51% dan dosis ketiga sebesar 23,64%.
Karena itu, Khofifah mengimbau agar pemerintah daerah dan fasyankes mendorong penyelenggaraan vaksinasi baik pemerintah maupun swasta untuk melakukan vaksinasi Covis-19 booster kedua bagi lansia.
"Percepatan vaksinasi booster kedua lansia berjalan beriringan dengan vaksinasi primer dan booster pertama. Pelaksanaannya juga harus merata di seluruh Indonesia, mengingat masih ada beberapa daerah yang cakupan vaksinasi primer dan booster masih dibawah 70% dari populasi," jelas Khofifah.
Dikatakan Khofifah, berdasarkan data pasien Covid-19 yang meninggal di Jawa Timur, sebagian besar merupakan masyarakat yang belum melakukan vaksinasi dan disertai dengan penyakit bawaan. "Yang kabupaten-kotanya belum mencapai target kekebalan kelompok minimal 70% dari populasi, harus terus dimaksimalkan. Mengingat memiliki faktor resiko yang tinggi, dirinya juga berpesan agar masyarakat yang belum melakukan vaksin haruslah segera melengkapi vaksin," katanya. (OL-15)