14 November 2022, 13:20 WIB

Peringatan Hari Wayang Dunia, Klaten Gelar Wayang Kulit Spektakuler


Djoko Sardjono | Nusantara

MI/DJOKO SARDJONO
 MI/DJOKO SARDJONO
Dewan Kesenian Klaten menggelar pagelaran wayang kulit dengan menampilkan 55 dalang

 

DEWAN Kesenian Klaten, Jawa Tengah, bekerja sama dengan Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Klaten menggelar wayang kulit spektakuler dengan melibatkan 55 dalang dalam rangka peringatan Hari Wayang Dunia dan Hari Wayang  Nasional 2022.

Pentas wayang yang spektakuler itu diadakan di halaman RSPD (Radio
Siaran Publik Daerah) Klaten, 13-14 November; Bangsal Pandanan, Desa
Soropaten, Kecamatan Karanganom, 17 November; dan Joglo Tumiyono, Desa
Ngerangan, Bayat, 18-19 November 2022

Untuk setiap pergelaran dalang yang tampil sebanyak 11 orang, dengan
pengrawit atau penabuh gamelan juga para dalang. Pentas hari pertama di
halaman RSPD, Minggu (13/11) malam, menyajikan lakon Jarasanda, dan hari kedua, Senin (14/11) malam, dengan lakon Rama Nitis.

Adapun cerita yang dibawakan dalang pada pentas di Bangsal Pandanan,
Kamis (17/11) malam, yakni lahirnya Wijakangka. Kemudian, pertunjukan
yang di Joglo Tumiyono, Jumat (18/11) dengan lakon Wahyu Makutharama,
dan Sabtu (19/11) atau malam terakhir cerita Brojodenta.

Ketua Harian Dewan Kesenian Klaten, FX Setyawan, mengatakan Organisasi
Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) pada 7 November 2003
telah menetapan wayang sebagai mahakarya dunia. Kemudian, Pemerintah
Indonesia melalui Keputusan Presiden No 30 Tahun 2018 menetapkan 7
November sebagai Hari Wayang Nasional.

"Untuk memperingati Hari Wayang Dunia/Hari Wayang Nasional, Dewan
Kesenian bekerja sama dengan Pepadi Klaten menggelar pertunjukan wayang
kulit yang melibatkan 55 dalang Klaten. Dalam kegiatan ini juga diadakan parade seni kolaborasi 14 komite pada Senin (14/11) siang," jelasnya.

Tujuan parade seni hamengeti Hari Wayang Dunia/Nasional, yakni untuk
mengapresiasi keterlibatan masyarakat dalam pelestarian dan pengembangan  wayang di Klaten. Selain untuk mempererat persatuan seniman, kegiatan ini juga untuk mengenalkan wayang kepada pelajar dan generasi muda.

"Untuk kegiatan kolaborasi 14 komite, kami juga mengundang para siswa
sekolah dan guru. Karena, Dewan Kesenian Klaten memiliki program go to
school dalam rangka mengenalkan potensi seni dan budaya Klaten. Namun,
program itu belum terealisasi karena pandemi covid-19," kata Setyawan.

Komite Seni Dewan Kesenian, seperti Komite Musik, Tari, Seni Rupa 2D dan 3D, Teater Modern (Stand Up Commedy), Sastra Jawa, Sartra Indonesia, Karawitan, Fotografi dan Audio Visual, Srandul, dan Ketoprak yang tampil dalam kolaborasi pendukung pentas wayang di RSPD Klaten.

 

Piagam penghargaan


Sementara itu, Ketua I Dewan Kesenian Klaten, Ki Suwito Radyo, selaku
ketua panitia Hari Wayang Dunia/Nasional menambahkan pada pergelaran
wayang Senin (14/11) malam Selasa Kliwon akan dihadiri Bupati Sri
Mulyani, Forkopimda, dan jajaran OPD (Organisasi Perangkat Daerah)
Pemkab Klaten.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Sri Mulyani akan menyerahkan piagam
penghargaan kepada 22 pelaku seni wayang, seperti dalang dan sinden.
Pemberian Penghargaan ini sebagai bentuk apreasi Dewan Kesenian atas
dedikasi dan pengabdian mereka melestarikan dan mengembangkan seni wayang.

Menurut Suwito, penghargaan untuk kategori pelestarian seni wayang
diberikan kepada dalang anak, dalang muda, dalang senior (sepuh), dalang ruwat, dalang putri, penatah wayang, penyungging wayang, pesinden dan pengrawit muda.

"Sementara untuk kategori pengembangan seni wayang, penghargaan
diberikan kepada dalang wayang warta, wayang tauhid, wayang golek,
wayang kancil, wayang relief, wayang sandosa, wayang sabda, wayang
berbicara, wayang perca, wayang srawung, wayang babad, dan wayang
tutur," pungkasnya. (N-2)

BERITA TERKAIT