10 November 2022, 08:55 WIB

Suplai tersendat Harga Bawang Merah di Aceh Naik lagi


Amiruddin A.R | Nusantara

 MI/AMIRUDDIN ABDULLAH REUBEE
  MI/AMIRUDDIN ABDULLAH REUBEE
Pedagang bawang merah eceran dan bahan bumbu masakan lainnya, sedang beraktivitas di Pusat Pasar Sayur Pante Teungoh, Kota Sigli, Kabupaten

HARGA bawang merah di kawasan Provinsi Aceh sejak dua pekan terakhir naik. Hal itu diduga karena pasokan bawang merah dari luar daerah berkurang. Lalu produksi bawang lukal mulai krisis sejak sebulan terahir.

Amatan Media Indonesia, Rabu dan Kamis (10/11) di Pusat Pasar Sayur Pante Teungoh, Kota Sigli, Ibukota Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh musalnya, hanya bawang merah lokal berkisar Rp 35.000 hingga Rp 45.000 per kg (kilogram). Harga tersebut lebih mahal dari harga dua pekan lalu Rp 20.000 hingga Rp25.000 per kg (tergantung kwalitas).

Lalu harga bawang merah peking berkisar 20.000 hingga 25.000 per kg. Padahal sebelumnya berkisar Rp 16.000 hingga 20.000 per kg.

"Sekarang harganya naik terus sejak dua pekan terakhir" kata Muslim, pedagang bawang merah di Pasar Pante Teungoh, Kota Sigli, Kabupaten Pidie.

Dikatakan Muslim, kenaikan harga bagan bumbu masakan itu telah mempengaruhi penjualan pedagang. Hal itu sangat dirasakan oleh penjual bawang eceran.

Misalnya, konsumen semakin irit saat berbelanja. Kalau biasanya membeli 1 kg, sekarang hanya meminta 500 gram.

"Kalau untuk kebutuhan keluarga pasti menghemat pembelian supaya cukupuntuk keperluan lain. Sayangnya pedagang kue jajanan, kalau harga beberapa bahan naik, sedangkan harga kue tetap Rp 1.000 per puting" tambah Fadli, pedagang bahan bumbu masakan lainnya.

Kenaikan harga bawang merah itu juga terjadi di Banda Aceh Ibu kota Provinsi Aceh, Pasar Meureudu Kabupaten Pidie Jaya, Kota Lhok Seumawe dan Lhok Sukon Ibu kota Kabupaten Aceh Utara. (OL-13)

 

 

BERITA TERKAIT