09 November 2022, 20:20 WIB

Kemenkominfo-Pemkab Purbalingga Kolaborasi Tingkatkan Literasi Digital ASN


Mediaindonesia.com | Nusantara

dok. Kemenkominfo
 dok. Kemenkominfo
Pelatihan literasi digital bagi ASN Purbalingga

KEMENTERIAN Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) dan Pemerintah Kabupaten Purbalingga berkolaborasi dalam menyelenggarakan kegiatan literasi digital sektor pemerintahan untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Purbalingga.

Kegiatan itu bertujuan untuk meningkatkan pemahaman literasi digital bagi ASN, yang merupakan salah satu target nasional Kemenkominfo menuju transformasi digital di Indonesia. Partisipasi ASN di lingkup Pemerintah Daerah Provinsi maupun Kabupaten/Kota dalam mengikuti kegiatan Literasi Digital Pemerintah merupakan salah satu pendorong terciptanya Indonesia Makin Cakap Digital.

Berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional yang dilakukan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center pada tahun 2021 lalu, didapatkan skor atau tingkat literasi digital masyarakat Indonesia sebesar 3.49 dari 5.00. 

Berdasarkan skor tersebut, tingkat literasi digital di Indonesia berada dalam kategori “sedang”. Kegiatan literasi digital pada segmen pemerintahan merupakan salah satu upaya Kemenkominfo dalam meningkatkan literasi digital untuk mempercepat transformasi digital di lingkungan ASN menuju Indonesia #MakinCakapDigital.

Plt. Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan, ASN harus mengikuti perkembangan teknologi dan mendukung program Literasi Digital. 

"Sebagai ASN, harus betul-betul bijak dalam menggunakan internet. Kita juga harus dapat mengimplementasikan pilar-pilar Literasi Digital dalam kehidupan sehari-hari. Manfaatkan juga untuk melakukan pelayanan publik dan membuat inovasi melalui teknologi, karena ASN adalah ujung tombak pemerintahan," tegasnya.

Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo Bonifasius Wahyu Pudjianto mengatakan, materi yang diberikan kepada para peserta kegiatan didasarkan pada empat pilar Literasi Digital, yaitu Kecakapan Digital, Keamanan Digital, Budaya Digital dan Etika Digital.

"Dari materi-materi tersebut diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, pemahaman, kesadaran dan kecakapan penggunaan teknologi digital, meningkatkan kewaspadaan terhadap keamanan perangkat dan akun yang digunakan serta mendorong ASN untuk mengenal dan mengadopsi teknologi digital untuk meningkatkan kualitas pelayanan sektor publik pada masyarakat," ucap Bonifasius.

Baca juga : Komunitas Pengusaha Tangan Di Atas Kembali Gelar Pesta Wirausaha Nasional

Kepala Laboraorium Psikologi BINUS University, Cornelia Istiani menjelaskan, identitas seseorang bisa dinilai dari perilakunya. Karena itulah, perilaku di dunia nyata dan di dunia digital harus sama atau selaras. 

"Penggunaan teknologi juga bisa mempengaruhi cara berpikir kita. Jika kita memaknai betul nilai Pancasila dalam membangun budaya digital, maka emosi, keterlibatan, hubungan, kebermaknaan dan pencapaian kita akan dinilai baik. Lakukan kolaborasi dan inovasi agar budaya digital yang dibangun bisa mendorong transformasi digital Indonesia," katanya saat memberikan menjadi narasumber pelatihan.

Founder PT. Kombas Digital Internasional Oktani Fungsiana menegaskan pentingnya etika dalam berinternet. Dalam mencari informasi dan berkomunikasi melalui internet, diperlukan kesadaran, tanggung jawab, integritas dan kebajikan. 

"Tidak hanya etika bermedia sosial, etika mengirim email dan etika dalam membuat akun juga harus diperhatikan. Ingat, kebebasan berekspresi tidak sama dengan perundungan siber, ujaran kebencian, pencemaran nama baik dan provokasi. Ada sanksi tegas jika melanggar etika digital dan sebagai ASN harus paham betul karena tidak hanya sebagai pelaksana kebijakan publik, tapi juga sebagai perekat persatuan bangsa," jelas Oktani.

Praktisi IT Teddu Sukardi, turut mengungkapkan, risiko dari penggunaan teknologi, tidak hanya risiko gangguan pada perangkat yang digunakan, tetapi juga risiko pencurian data dan identitas. 

"Awasi perangkat yang digunakan. Buatlah kata sandi menggunakan kombinasi angka, huruf dan simbol dan jangan berikan kepada orang lain. Jangan mendownload materi yang tidak terpercaya karena dapat mengandung virus yang berpotensi menimbulkan berbagai kerugian seperti serangan siber. Jika ada hal-hal yang mencurigakan, segera laporan atau konsultasikan kepada penyelenggara sistem elektronik organisasi anda atau tenaga ahli," tambahnya.

Kegiatan Literasi Digital bagi ASN Kabupaten Purbalingga ini merupakan salah satu upaya literasi digital untuk sektor pemerintahan dalam rangkaian kegiatan program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo). 

Program Indonesia Makin Cakap Digital bertujuan untuk memberikan literasi tentang teknologi digital kepada 50 juta orang masyarakat Indonesia hingga tahun 2024. (RO/OL-7)

BERITA TERKAIT