09 November 2022, 09:20 WIB

Sejak BBM Naik, Harga Daging Sapi Segar di Sikka Stabil Harga Ayam Naik


Gabriel Langga | Nusantara

MI/Gabriel Langga
 MI/Gabriel Langga
Pedagang daging sapi segar sedang melayani pembeli di Pasar Tradisional Alok, Kabupaten Sikka, NTT, Rabu (9/11/2022)

SEJAK bahan bakar minyak (BBM) subsidi harganya dinaikkan oleh pemerintah, membuat harga-harga daging  mengalami kenaikan di sejumlah daerah di Indonesia. Namun berbeda, di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Yang mana, harga daging sapi segar di Pasar tradisional Alok tidak mengalami kenaikan. Harga daging sapi segar dijual oleh para pedagang masih dengan harga lama. Justru harga daging ayam harganya naik.

Berdasarkan pantauan mediaindonesia.com, Rabu (9/11), sejumlah pedagang memadati lapak-lapak khusus menjual daging sapi segar. Terlihat mereka sibuk melayani pembelinya. Rata-rata pembeli lebih banyak langganan mereka yang memiliki usaha warung. Selain itu, juga terlihat beberapa ibu rumah tangga datang membeli daging sapi segar untuk dikonsumsi di rumah.

Salah satu pembeli daging sapi segar di Pasar tradisional Alok, Riana mengaku bahwa harga daging sapi segar yang dijual oleh pedagang tidak mengalami kenaikan. Yang mana, harga daging sapi segar masih dijual dengan harga lama yakni Rp110.000 per kilogram. "Saya biasa beli daging sapi segar untuk konsumsi di rumah. Kalau harga yang dijual oleh pedagang masih
harga lama. Harga daging sapi segar sampai saat ini tidak alami kenaikan. Para pedagang masih jual dengan harga lama," ujar dia.

Sementara itu, salah satu pedagang daging sapi segar di Pasar tradisional Alok, Daniel mengaku bahwa para pedagang disini tidak berani menaikkan harga daging sapi pasca ada kenaikan BBM. Hal ini dikarenakan, kata dia, para pedagang mengalami ketakutan ketiadaan pembeli. "Memang sejak BBM naik, kami para pedagang tidak kasih naik harga. Harga yang kami jual masih
harga lama. Pak kami tidak berani kasih naik karena takut sepi pembeli dan juga pasar bakal sepi. Ini yang kami takutkan pak," ungkap.

Meski tidak menaikkan harga daging sapi, ia mengaku masih memperoleh keuntungan yang sangat tipis. "Kami untung biar tipis saja pak. Paling penting itu kita menjaga pelanggan dan pembeli agar tetap membeli daging sapi yang kami jual," kilah Daniel.

Sementara dari pantauan mediaindonesia.com, justru daging ayam di Pasar tradisional Alok mengalami kenaikan Rp3.000. Sebelum ada kenaikan BBM, daging ayam dijual per kilogram dengan harga Rp20.000. Kini dijual dengan harga Rp 23.000 per kilogram.

"Kalau harga daging ayam alami kenaikan pak. Awalnya dijual dengan harga Rp20.000 per kilogram. Sejak BBM naik ini, sekarang sudah naik menjadi Rp23.000. Kenaikan Rp 3.000 saja," ujar pedagang ayam, Ulfa. (OL-13

 

BERITA TERKAIT