19 October 2022, 20:32 WIB

Ganjar Tuntaskan Gerakan Seribu Embung, Pembangunan Tetap Dilanjutkan


Mediaindonesia.com | Nusantara

MI/Tosiani
 MI/Tosiani
Embung Pelangi di Desa Nglarangan, Kecamatan Tretep, Temanggung, Jawa Tengah 

SEBANYAK 1.135 embung dibangun Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sejak 2015. Pembangunan itu sesuai target Gerakan Seribu Embung yang digagas Ganjar sejak periode pertamanya itu.

Ganjar menegaskan, target yang telah tercapai tak menghentikan pembangunan. Sebab keberadaan embung memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.

Apalagi Jawa Tengah merupakan salah sayu lumbung pangan Tanah Air. Sehingga harus menjaga produktivitas pertaniannya. Embung adalah salah satu infrastruktur pendukungnya.

Keberadaan embung menjadi vital. Khususnya ketika menghadapi kekeringan di musim kemarau dan menampung air saat musim hujan.

Air yang ditampung nantinya dapat dimanfaatkan untuk pengairan sawah saat musim kemarau dan menyediakan sumber air baku untuk warga. Selain itu juga berfungsi sebagai pengendali banjir.

"Embung ini menjadi solusi persoalan kebutuhan irigasi dan air baku," ujarnya.

Anggaran pembangunan embung, kata Ganjar, bersumber dari APBN pusat dan APBD Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Pembangunan embung yang didanai APBN dikerjakan oleh BBWS (141 unit) dan Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah (512 unit). 

Baca juga : Sambut Hari Pangan Sedunia, Ganjar Pamerkan Produk Olahan dari Pangan Lokal Jateng

Pembangunan yang didanai APBD Provinsi Jateng dilakukan secara gotong royong oleh Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang (74 unit), Dinas Pertanian dan Perkebunan (4 unit), dan pemerintah kabupaten/kota (11 unit). 

Jawa Tengah juga mendapat Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat untuk membangun 390 embung, dan hibah CSR perusahaan sebanyak 3 unit. 

"Pembuatan embung tetap jalan terus sampai hari ini. Makanya kalau ada ruang-ruang sisa maka kita manfaatkan," jelasnya.

Kepala Dinas Pusdataru Jateng Eko Yunianto mengatakan, pembangunan embung sebanyak 74 unit tersebar di 19 kabupaten kota. Kemudian ditambah dengan 17 longstorage milik Pusdataru berkapasitas air mencapai 2,5 juta m3. Sebanyak 2.015 hektare lahan pertanin dan 27.912 KK telah memanfaatkannya.

Selain embung, di Jawa Tengah juga terdapat 41 bendungan eksisting. Eko menambahkan, saat ini tengah dibangun 3 bendungan baru, yakni Bendungan Jragung di Kabupaten Semarang, Bendungan Jlantah di Karanganyar, dan Bendungan Bener di Purworejo.

Selain itu juga ada empat bendungan yang sertifikasi operasionalnya masih berproses yaitu Bandungan Logung di Kabupaten Kudus, Bendungan Gondang di Karanganyar, Bendungan Pidekso di Wonogiri, dan Bendungan Randugunting di Blora.

"Bendungan tidak hanya dimanfaatkan airnya untuk irigasi dan sumber air baku untuk warga, melainkan juga untuk menyuplai kebutuhan industri dan pariwisata," tandasnya. (RO/OL-7)

BERITA TERKAIT