KENAIKAN harga kedelai yang terlampau tingi menyebabkan ketersediaan produk tahu dan tempe menghilang di pasaran tradisonal Kabupaten Jombang Jawa Timur.
Para pedagang mengaku tidak berjualan tahu dan tempe dan terpaksa mengosongkan lapaknya karena perajin tahu dan tempe berhenti memproduksi akibat tingginya harga kedelai yang kini mencapai Rp12.650 per kilogramnya.
Sejumlah konsumen yang hendak membeli tahu dan tempe mengaku kecewa karena makanan dengan harga yang terjangkau dan berprotein tinggi tersebut tidak tersedia di pasaran.
Salah seorang pembeli Ifyatin mengatakan tahu dan tempe merupakan makanan sehari-hari keluarganya karena harganya tergolong murah.
“Saya jadi kesulitan karena buat lauk pauk nanti tidak ada, terpaksa hanya makan ikan-ikan yang murah dan sambal saja,” ucap Isyatin di Jombang, Rabu (5/10/2022).
Harga kedelai terus meroket dari sebelumnya berkisar Rp12 ribu per kilogramnya dan hingga kini hampir menyentuh angka Rp13 ribu per kilogramnya. Naiknya harga kedelai sempat menyebabkan perajin tahu dan tempe memperkecil ukuran produknya atau terpaksa menaikkan harga jual agar tidak merugi.
Namun kini sejumlah perajin adapula yang terpaksa menyetop pasokan karena mengaku rugi apabila terus berproduksi. (Mef/A-3)