JEMBATAN penghubung antardesa di Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu, terputus. Akibatnya, dua mobil truk bermuatan material bahan bagunan berisikan pasir dan batu terjun bebas ke sungai.
Beruntung kejadian itu tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Namun dua sopir truk sempat tertahan dalam mobil selama beberapa menit sebelum berhasil melepaskan diri.
Dua truk berwarna kuning itu diduga overload. Hal tersebut menyebabkan jembatan yang berusia sekitar 27 tahun dan tidak pernah tersentuh perbaikan oleh pemerintah daerah menjadi terputus. Truk material itu lantas terjun ke sungai dengan ketinggian lebih dari 10 meter itu.
Kepala Desa Paku Haji, Asri Junianto, mengatakan dugaan sementara penyebab terputusnya jembatan tersebut akibat overload dari dua truk material yang berjalan di atas jembatan secara bersamaan. Sedangkan kondisi jembatan yang sudah miring di bagian tengah akibat diterjang banjir beberapa waktu lalu membuat penghubung antardesa itu tidak kuat menahan beban berat dari dua truk itu.
Sampai saat ini kedua truk material yang terjun ke sungai masih berada di aliran sungai dan belum dilakukan evakuasi oleh tim gabungan dari BPBD maupun dari TNI-Polri. Ini karena sulitnya medan dan dalamnya aliran sungai.
Dampak yang ditimbulkan akibat terputusnya jembatan penghubung antardesa tersebut membuat para petani yang ada di Kecamatan Pondok Kubang, Kabupaten Bengkulu Tengah, kesulitan untuk mengeluarkan hasil pertanian mereka berupa karet dan kelapa sawit. Sedangkan untuk melintasi jembatan baru yang ada di samping jembatan terputus, warga desa tidak berani melintasi lanteran kondisinya yang sedikit rusak akibat diterjang banjir. (OL-14)
