01 October 2022, 18:47 WIB

BPBD Sumut Respon Cepat Gempa Tapanuli Utara


Yoseph Pencawan | Nusantara

MI/Januari Hutabarat
 MI/Januari Hutabarat
Kerusakan bangunan akibat gempa di Tapanuli Utara, Sumut, Sabtu (1/10).

PEMERINTAH Provinsi Sumatera Utara merespons gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Tapanuli Utara dengan beberapa kebijakan taktis.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut Abdul Haris Lubis mengatakan respons pertama Pemprov adalah mengirim bantuan logistik yang dinilai dibutuhkan masyarakat terdampak bencana. "Bantuan-bantuan yang dikirim berupa bahan-bahan kebutuhan pokok, tenda pengungsi, selimut, matras dan makanan untuk kebutuhan keluarga,"
ungkapnya, Sabtu (1/10).

Selain itu pemprov juga mengirim drone dan personel kaji cepat ke Tapanuli Utara. Drone dibutuhkan tim kaji cepat untuk membantu memetakan wilayah terdampak bencana.

Tim kaji cepat yang berasal dari BPBD Sumut akan memetakan dan mendata dampak kerusakan. Mulai dari rumah, fasilitas umum, hingga fasilitas sosial.

Hal ini, jelasnya, akan membantu pemprov, Pemkab Taput dan berbagai pihak lain melakukan penanganan seperti pendirian dapur umum, tenda pengungsi, dan kebutuhan dasar lain untuk masyarakat. "Kaji cepat ini harus segera dilakukan, evaluasi dan pendataan," kata Abdul Haris.

Gempa magnitudo 6,0 skala richter mengguncang Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Sabtu (1/10) pukul 02.28 WIB. Berdasarkan laporan sementara BPBD Taput, gempa mengakibatkan kerusakan sejumlah bangunan rumah, perkantoran, rumah sakit dan fasilitas umum lain.

Berbagai ruas jalan dilaporkan rusak dan ambles serta pohon tumbang dan longsor. Pasar Sarulla di Kecamatan Pahae Jae, juga dilaporkan terbakar usai terjadi gempa. Satu orang warga juga dilaporkan meninggal dunia akibat gempa.

Meski tidak berpotensi tsunami, tetapi BMKG mencatat gempa terjadi sebanyak tiga kali. Kali pertama, gempat muncul di titik koordinat 2.13 Lintang Utara dan 98.89 Bujur Timur, berkedalaman 10 kilometer.

Titik Gempa berada 15 km Barat Laut Tapanuli Utara (Taput), 20 km Tenggara Humbang Hasundutan (Humbahas), 23 km Barat Daya Toba Samosir dan 164 km Tenggara Medan. Setelah itu terjadi dua kali gempa susulan dengan kekuatan yang lebih rendah.

Pusdalops BPBD Sumut menyatakan, pada saat kejadian getaran gempa dirasakan kuat di Tapanuli Utara. Listrik padam dan masyarakat panik keluar rumah. Kondisi serupa juga terjadi di Humbang Hasundutan.

Meski tidak sekuat di Taput dan Humbahas, getaran masih terasa hingga ke Kabupaten Toba. Masyarakat juga mengalami kepanikan di daerah itu hingga keluar rumah.

Begitu pun di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng). Masyarakat Tapteng
merasakan getaran gempa selama 3-5 detik. Getaran gempa baru terasa lemah di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura). Sedangkan di Kota Medan, getarannya sudah tidak terasa. (OL-15)

 

BERITA TERKAIT