08 September 2022, 22:30 WIB

Harga BBM Naik, Bantul Batal Revisi Tarif Retribusi Wisata


mediaindonesia.com | Nusantara

ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
 ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Wisatawan bermain air di Pantai Cemoro Sewu, Parangtritis, Bantul, DI Yogyakarta, Selasa (31/5).

PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), membatalkan rencana menaikkan besaran retribusi wisata pantai selatan daerah itu karena kondisi ekonomi yang saat ini terdampak dari penaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
 
"Retribusi wisata tidak jadi naik karena kondisi ekonomi sekarang ini inflasi, bahkan data dari BI (Bank Indonesia) inflasi lebih dari 5% secara nasional," kata Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru Prabowo di Bantul, Kamis (8/9).
 
Menurut dia, jauh hari sebelum ada kebijakan menaikkan harga BBM oleh pemerintah, pemkab berencana menaikkan retribusi wisata pantai selatan dari sebesar Rp10 ribu menjadi Rp15 ribu per orang. Harga baru, rencananya akan diberlakukan pada APBD perubahan 2022.
 
Akan tetapi, kata dia, terdapat beberapa masukan dari anggota  legislatif di DPRD Bantul dan tenaga ahli pariwisata, yang meminta agar penaikan retribusi wisata ditinjau kembali dan dicermati lagi, mengingat situasi saat ini yang akan berdampak pada belanja kebutuhan.


Baca juga: Kementan Latih Petani Milenial Malang jadi Wirausahawan Pertanian

 
"Sekarang kan harga BBM naik, yang memungkinkan semua harga jasa pariwisata, akomodasi, transportasi juga naik, sehingga dari hasil
kajian dan pencermatan maka hampir dipastikan retribusi wisata tidak layak naik," katanya.
 
Selain masukan dari berbagai pihak, kata dia, batalnya penaikan retribusi wisata pantai, karena saat ini di wilayah DIY tidak ada objek wisata yang besaran tarif retribusi melebihi angka Rp10 ribu per pengunjung.
 
"Juga terkait dengan kondisi saat ini, jadi kebijakan itu menyesuaikan kondisi, dan baru saja pemerintah menaikkan harga BBM yang hampir dipastikan akan ada kenaikan harga-harga lainnya, termasuk di bidang
pariwisata," katanya.
 
Dia berharap dengan tidak naiknya retribusi wisata pantai selatan ini, tetap tidak mengurangi minat masyarakat atau wisata nusantara untuk
berwisata salah satunya ke Bantul, meskipun harga-harga kebutuhan terdampak karena pengalihan subsidi BBM itu.
 
"Karena bisa jadi transportasi naik, hotel naik, berarti biaya produksi entah itu suvenir, akomodasi wisata lainnya kemungkinan juga akan naik. Maka pertimbangan itu yang menyebabkan retribusi di Bantul untuk tidak dinaikkan dulu tahun ini," katanya. (Ant/OL-16)

BERITA TERKAIT